TOMBAK PUSAKA MATARAM
NAMA:TOMBAK PUSAKA BIRING LANANG
TANGGUH:MATARAM
PAMOR:SEKAR LEMPES,ADA JUGA YANG MENAMAI MAYANG MEKAR
TOMBAK INI ORIGINAL/ASLI KUNO MENURUT PARA AHLI TOSAN AJI,
BAGI YANG BERMINAT UNTUK MEMINANG/MEMAHAR SILAHKAN
HUBUNGI SAYA:
HP:085868025447
Watshap:089675659843
IDR 20.000.000
jika memang serius harap segera konfirmasi
BNI:0192812955
SALAM BUDAYA NUSANTARA
TERIMA KASIH.........
KERIS PUSAKA NAGA RAJA
KERIS PUSAKA KANJENG KYAI NAGA RAJA
DAPUR: NAGA.
PAMOR: WOS UTAH.
TANGGUH: MATARAM.
WARANGKA:GAYAMAN.
KAYU: TIMOHO.
PENDOK: PERAK.
MUT-MUTAN MULUT: EMAS
Menurut cerita dari petunjuk yang saya dapatkan keris ini adalah warisan dan hasil karya dari seorang empu yang bernama empu panimbal.
Dan dari nama dan bentuknya memiliki filosofi tersendiri dari sisi seni budaya nusantara maupun dari yang terkandung didalamnya.
Dan mudah-mudahan artikel2 dan foto2 yang saya unggah di website ini memberi banyak manfaat.
Dan apabila ada yang berminat ataupun mau memesan bisa hubungi saya via telepon/sms:
hp:085868025447
wa:089675659843
pin:572C2C5C
Mohon dikonfirmasi sebelum atau sesudahnya.
no rekening:0192812955 {BNI}
Terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan yang telah di berikan kepada saya selama ini,,,
SALAM BUDAYA.............
DAPUR: NAGA.
PAMOR: WOS UTAH.
TANGGUH: MATARAM.
WARANGKA:GAYAMAN.
KAYU: TIMOHO.
PENDOK: PERAK.
MUT-MUTAN MULUT: EMAS
Menurut cerita dari petunjuk yang saya dapatkan keris ini adalah warisan dan hasil karya dari seorang empu yang bernama empu panimbal.
Dan dari nama dan bentuknya memiliki filosofi tersendiri dari sisi seni budaya nusantara maupun dari yang terkandung didalamnya.
Dan mudah-mudahan artikel2 dan foto2 yang saya unggah di website ini memberi banyak manfaat.
Dan apabila ada yang berminat ataupun mau memesan bisa hubungi saya via telepon/sms:
hp:085868025447
wa:089675659843
pin:572C2C5C
Mohon dikonfirmasi sebelum atau sesudahnya.
no rekening:0192812955 {BNI}
Terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan yang telah di berikan kepada saya selama ini,,,
SALAM BUDAYA.............
KERIS PUSAKA KYAI AGENG NAGA RAJA
KERIS PUSAKA NAGA RAJA
KERIS PUSAKA KANJENG KYAI NAGA RAJA
DAPUR: NAGA
PAMOR: WOS UTAH
TANGGUH: MATARAM
WARANGKA: KAYU TIMOHO (GAYAMAN)
PENDOK: PERAK
MUT-MUTAN MULUTNYA: EMAS
Konon jenis pusaka ini adalah warisan dan hasil karya mpu nusantara yang mengandung makna dari sisi seni budaya nusantara dan memiliki filosofi tersendiri.
Mudah-mudahan foto-foto dan artikel2 yang saya tulis bermanfaat.
Dan apabila ada yang berminat silahkan hubungi nomor kontak saya bisa via telepon/sms
hp:085868025447
wa:089675659843
pin:572C2C5C
Untuk proses selanjutnya harus konfirmasi lebih dulu,
no rekening:0192812955 [BNI]
Terima kasih atas kunjungan anda dan kepercayaan yang selama ini di berikan kepada saya.
SALAM BUDAYA ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
KERIS PUSAKA KANJENG KYAI NAGA RAJA
DAPUR: NAGA
PAMOR: WOS UTAH
TANGGUH: MATARAM
WARANGKA: KAYU TIMOHO (GAYAMAN)
PENDOK: PERAK
MUT-MUTAN MULUTNYA: EMAS
Konon jenis pusaka ini adalah warisan dan hasil karya mpu nusantara yang mengandung makna dari sisi seni budaya nusantara dan memiliki filosofi tersendiri.
Mudah-mudahan foto-foto dan artikel2 yang saya tulis bermanfaat.
Dan apabila ada yang berminat silahkan hubungi nomor kontak saya bisa via telepon/sms
hp:085868025447
wa:089675659843
pin:572C2C5C
Untuk proses selanjutnya harus konfirmasi lebih dulu,
no rekening:0192812955 [BNI]
Terima kasih atas kunjungan anda dan kepercayaan yang selama ini di berikan kepada saya.
SALAM BUDAYA ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
TOSAN AJI
TOSAN AJI
TOSAN berarti logam, AJI berarti terhormat dan berharga.
Semua jenis TOSAN AJI seperti keris,tombak,kujang dll adalah senjata tradisional yang terbuat dari beberapa unsur logam yang sangat berharga dan terhormat.
Pembuat tosan aji disebut sebagai "EMPU" yaitu orang yang telah gentur laku dan tapa brata,yang telah menguasai eksoteri dan esoteri dengan kesuciannya seoarang empu selalu memohon berkah serta bimbingan TUHAN untuk kesempurnaan tosan aji yang di buatnya.
EKSOTERI adalah ilmu kasunyatan [nyata] mengenai bumi beserta seluruh isi dan lingkungannya,mengenai alam raya [jagad gedhe].
ESOTERI adalah ilmu mengenai segala hal yang rahasia,misteri,dan hal-hal yang serba ghaib [jagad cilik].
Dalam pembuatan TOSAN AJI seorang empu menggunakan unsur-unsur logam dasar dari alam yang lengkap yaitu:
1.BUMI,{BANTALA} yaitu menggunakan beraneka jenis logam sebagai unsur tanah untuk bahan pokok semua jenis tosan aji yang ingin di buatnya.
2.API,{AGNI} yaitu menggunakan unsur api yang merupakan proses pemanasan dalam penempaan dalam mencampurkan berbagai jenis logam dengan ditempa.
3.AIR,{TIRTA} yaitu menggunakan unsur air yang di gunakan dalam proses penyepuhan tosan aji.
4.ANGIN,{BAYAR} yaitu menggunakan unsur angin sebagai pembantu dan pelengkap di dalam proses pembuatan tosan aji.
Pembuatan tosan aji juga merupakan sebuah proses yang sakral karena dianggap sebagai perkawinan antara "BAPAK ANGKASA"{yang menggunakan bahan meteorit sebagai bahan pamor} dengan "IBU PRATALA" {yang menggunakan bahan logam dari unsur bumi sebagai bahan baku}.
TOSAN AJI dapat di gunakan sebagai media dalam konsentrasi yang dalam hal ini manusia mengendapkan diri untuk memohon berkah keselamatan,kesejahteraan,dan tuntunan dari YANG MAHA KUASA, konon tosan aji juga dapat digunakan sebagai sarana untu mendapatkan wangsit,dawuh atau petunjuk lainnya.
Dapat juga dijadikan sarana yang bermanfaat bagi manusia dalam kitab suci "AL-QUR'AN didalam surat AL-HADID ayat 25 ALLAH ta'ala berfirman yang artinya "........dan kami turunkan besi,di dalamnya terdapat tenaga yang dahsyat dan beberapa manfaat untuk kepentingan manusia......"
tosan aji adalah perlengkapan yang bermanfaat bagi manusia,benda itu bukan untuk di takuti dan juga bukan untuk di sembah karena manusia dan segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini adalah ciptaan TUHAN dan hanya kepada TUHAN YANG MAHA KUASA sajalah manusia menyembah,bahkan seluruh makhluk yang ada juga menyembah kepadaNYA.
Jadikanlah segala sesuatu yang ada untuk memperkuat keyakinan,dan jadikanlah sebagai pelajaran karena yang terjadi&yang dilihat adalah proses pembelajaran diri untuk meraih kesucian jiwa yang hakiki yaitu jiwa yang bersih dari noda-noda yang membuat hati dan jiwa kita kotor.
Karena dengan mengenal dan mengakui ciptaan TUHAN itu dapat menjadi jalan kita untuk lebih mengenal dan mengetahui SANG PENCIPTA sehingga lahirlah dalam jiwa yang suci rasa cinta dan senantiasa mendekatkan diri dengan kerinduan penuh ketulusan kepada TUHAN SANG PENCIPTA ALAM SEMESTA BESERTA SEGALA ISINYA.
Mudah-mudahan sedikit catatan yang saya tulis di beri kemanfaatan untuk pelajaran kita semua yang masih menjalani laku kehidupan di alam dunia yang di penuhi dengan lika-liku kehidupan yang bisa saja membuat kita terlupakan dan kehilangan arah tujuan hidup ini,,,,
Saya ucapkan terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan yang tulus yang diamanatkan kepada saya,
semoga selalu di limpahi keberkahan dalam kehidupan di dunia maupun kelak di kehidupan yang abadi,,,
SALAM......
TOSAN berarti logam, AJI berarti terhormat dan berharga.
Semua jenis TOSAN AJI seperti keris,tombak,kujang dll adalah senjata tradisional yang terbuat dari beberapa unsur logam yang sangat berharga dan terhormat.
Pembuat tosan aji disebut sebagai "EMPU" yaitu orang yang telah gentur laku dan tapa brata,yang telah menguasai eksoteri dan esoteri dengan kesuciannya seoarang empu selalu memohon berkah serta bimbingan TUHAN untuk kesempurnaan tosan aji yang di buatnya.
EKSOTERI adalah ilmu kasunyatan [nyata] mengenai bumi beserta seluruh isi dan lingkungannya,mengenai alam raya [jagad gedhe].
ESOTERI adalah ilmu mengenai segala hal yang rahasia,misteri,dan hal-hal yang serba ghaib [jagad cilik].
Dalam pembuatan TOSAN AJI seorang empu menggunakan unsur-unsur logam dasar dari alam yang lengkap yaitu:
1.BUMI,{BANTALA} yaitu menggunakan beraneka jenis logam sebagai unsur tanah untuk bahan pokok semua jenis tosan aji yang ingin di buatnya.
2.API,{AGNI} yaitu menggunakan unsur api yang merupakan proses pemanasan dalam penempaan dalam mencampurkan berbagai jenis logam dengan ditempa.
3.AIR,{TIRTA} yaitu menggunakan unsur air yang di gunakan dalam proses penyepuhan tosan aji.
4.ANGIN,{BAYAR} yaitu menggunakan unsur angin sebagai pembantu dan pelengkap di dalam proses pembuatan tosan aji.
Pembuatan tosan aji juga merupakan sebuah proses yang sakral karena dianggap sebagai perkawinan antara "BAPAK ANGKASA"{yang menggunakan bahan meteorit sebagai bahan pamor} dengan "IBU PRATALA" {yang menggunakan bahan logam dari unsur bumi sebagai bahan baku}.
TOSAN AJI dapat di gunakan sebagai media dalam konsentrasi yang dalam hal ini manusia mengendapkan diri untuk memohon berkah keselamatan,kesejahteraan,dan tuntunan dari YANG MAHA KUASA, konon tosan aji juga dapat digunakan sebagai sarana untu mendapatkan wangsit,dawuh atau petunjuk lainnya.
Dapat juga dijadikan sarana yang bermanfaat bagi manusia dalam kitab suci "AL-QUR'AN didalam surat AL-HADID ayat 25 ALLAH ta'ala berfirman yang artinya "........dan kami turunkan besi,di dalamnya terdapat tenaga yang dahsyat dan beberapa manfaat untuk kepentingan manusia......"
tosan aji adalah perlengkapan yang bermanfaat bagi manusia,benda itu bukan untuk di takuti dan juga bukan untuk di sembah karena manusia dan segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini adalah ciptaan TUHAN dan hanya kepada TUHAN YANG MAHA KUASA sajalah manusia menyembah,bahkan seluruh makhluk yang ada juga menyembah kepadaNYA.
Jadikanlah segala sesuatu yang ada untuk memperkuat keyakinan,dan jadikanlah sebagai pelajaran karena yang terjadi&yang dilihat adalah proses pembelajaran diri untuk meraih kesucian jiwa yang hakiki yaitu jiwa yang bersih dari noda-noda yang membuat hati dan jiwa kita kotor.
Karena dengan mengenal dan mengakui ciptaan TUHAN itu dapat menjadi jalan kita untuk lebih mengenal dan mengetahui SANG PENCIPTA sehingga lahirlah dalam jiwa yang suci rasa cinta dan senantiasa mendekatkan diri dengan kerinduan penuh ketulusan kepada TUHAN SANG PENCIPTA ALAM SEMESTA BESERTA SEGALA ISINYA.
Mudah-mudahan sedikit catatan yang saya tulis di beri kemanfaatan untuk pelajaran kita semua yang masih menjalani laku kehidupan di alam dunia yang di penuhi dengan lika-liku kehidupan yang bisa saja membuat kita terlupakan dan kehilangan arah tujuan hidup ini,,,,
Saya ucapkan terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan yang tulus yang diamanatkan kepada saya,
semoga selalu di limpahi keberkahan dalam kehidupan di dunia maupun kelak di kehidupan yang abadi,,,
SALAM......
PENILAIAN NON FOSIK {ESOTERI}
ESOTERI KERIS
1.SEJARAH,
Berkaitan dengan silsilah kepemilikan tosan aji dan keampuhannya.
2.ANGSAR
Yaitu suasana dan pengaruh yang di timbulkan,dapat berupa ketentraman,kedamaian,kesejahteraan, dan lain sebagainya.
3.TAYUH ATAU TANJEK
Suatu cara berkomunikasi dengan tosan aji
PAMOR LINUWIH {ISTIMEWA}
1.PAMOR MUNGGUL
Yaitu pamor kecil yang menonjol keluar dari bilah,pamor munggul oini terjadi karena perbedaan kekerasan dan pada titrik lebur tiap unsur-unsur logam.
2.PAMOR AKADIAT
Yaitu pamor yang cemerlang [putih&padat] karena pemanasan yang tepat pada unsur logam tertentu.
3.PAMOR TITIPAN
Yaitu pamor kecil yang merupakan pamor lain atau tambahan pada pamor dasar.
4.PAMOR TANGKIS
Pamor ini juga di sebut pamor tulak baya,yaitu pamor yang berbeda pada kedua bilahnya.
5.PAMOR DWI-WARNO atau TRI WARNO
Pada pamor ini terdapat dua atau tiga jenis pamor yang berbeda yang kontras pada tiap permukaan bilahnya.
6.PAMOR TAMBAL
Yaitu pamor yang seolah-olah di tempelkan pada permukaan bilah.
7.PAMOR SIMBAR
Yaitu pamor yang melilit kembang kacang.
8.PAMOR ANEH
Yaitu pamor yang tidak umum di temukan.
Berdasarkan proses terjadinya pamor juga dapat di bagi menjadi dua macam yaitu:
1.JWALANA [TIBAN]
Yaitu pamor yang terjadi dengan sendirinya.
2.ARUKARTA [REKAN]
Yaitu pamor yang terjadi dengan di sengaja atau direncanakan sebelumnya.
ADA TIGA JENIS BAHAN PAMOR,yaitu:
1.PAMOR METEORIT,
Pamor ini mengandung besi dan nikel berwarna keabu-abuan atau kuning {padat}
2.PAMOR SIDERIT.
Pamor yang mengandung besi saja dan berwarna hitam {kurang padat}
3.PAMOR AEROLIT.
Pamor yang mengandung batu pamor berwarna seperti batu cadas yang keras dan berpori.
Semoga catatan tulisan diatas dapat bermanfaat bagi pecinta tosan aji NUSANTARA,kami ucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan dan kunjungan anda di web kami.
Kami mohon maaf bila ada kesalahan dalam menulis kata2 diatas.
SALAM BUDAYA
1.SEJARAH,
Berkaitan dengan silsilah kepemilikan tosan aji dan keampuhannya.
2.ANGSAR
Yaitu suasana dan pengaruh yang di timbulkan,dapat berupa ketentraman,kedamaian,kesejahteraan, dan lain sebagainya.
3.TAYUH ATAU TANJEK
Suatu cara berkomunikasi dengan tosan aji
PAMOR LINUWIH {ISTIMEWA}
1.PAMOR MUNGGUL
Yaitu pamor kecil yang menonjol keluar dari bilah,pamor munggul oini terjadi karena perbedaan kekerasan dan pada titrik lebur tiap unsur-unsur logam.
2.PAMOR AKADIAT
Yaitu pamor yang cemerlang [putih&padat] karena pemanasan yang tepat pada unsur logam tertentu.
3.PAMOR TITIPAN
Yaitu pamor kecil yang merupakan pamor lain atau tambahan pada pamor dasar.
4.PAMOR TANGKIS
Pamor ini juga di sebut pamor tulak baya,yaitu pamor yang berbeda pada kedua bilahnya.
5.PAMOR DWI-WARNO atau TRI WARNO
Pada pamor ini terdapat dua atau tiga jenis pamor yang berbeda yang kontras pada tiap permukaan bilahnya.
6.PAMOR TAMBAL
Yaitu pamor yang seolah-olah di tempelkan pada permukaan bilah.
7.PAMOR SIMBAR
Yaitu pamor yang melilit kembang kacang.
8.PAMOR ANEH
Yaitu pamor yang tidak umum di temukan.
Berdasarkan proses terjadinya pamor juga dapat di bagi menjadi dua macam yaitu:
1.JWALANA [TIBAN]
Yaitu pamor yang terjadi dengan sendirinya.
2.ARUKARTA [REKAN]
Yaitu pamor yang terjadi dengan di sengaja atau direncanakan sebelumnya.
ADA TIGA JENIS BAHAN PAMOR,yaitu:
1.PAMOR METEORIT,
Pamor ini mengandung besi dan nikel berwarna keabu-abuan atau kuning {padat}
2.PAMOR SIDERIT.
Pamor yang mengandung besi saja dan berwarna hitam {kurang padat}
3.PAMOR AEROLIT.
Pamor yang mengandung batu pamor berwarna seperti batu cadas yang keras dan berpori.
Semoga catatan tulisan diatas dapat bermanfaat bagi pecinta tosan aji NUSANTARA,kami ucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan dan kunjungan anda di web kami.
Kami mohon maaf bila ada kesalahan dalam menulis kata2 diatas.
SALAM BUDAYA
PENILAIAN FISIK {EKSOTERI}
PENILAIAN FISIK TOSAN AJI
1.Wesi atau Besi merupakan bahan baku tosan aji,kualitas besi sangat krusial. sewaktu ditempa kotorannya akan memercik keluar,ini bisa dilihat pada penempaan besi yang sempurna seperti pada tosan aji yang kuno yang kualitasnya bagus.
2.Baja,merupakan unsur kekuatan tosan aji,kualitas baja yang baik dapat menembus logam.
3.Pamor,merupakan bunganya tosan aji keindahan pamor merupakan hasil karya seni yang pembuatanya sangat pelik dan memakan waktu lama.
4.Garap,cara penggarapan tosan aji secara keseluruhan menentukan halus atau kasarnya suatu hasil karya.
5.Sepuh,makin tua sebuah tosan aji akan semakin memancarkan getaran keindahan dan berbobot nilai arkeologinya.
6.Wutuh,seperti halnya manusia akan dianggap sempurna apabila tidak cacat.
7.Tangguh,pada setiap jaman pembuatan tosan aji mempunyai ciri2 keindahan dan keistimewaan masing2.
8.Wangun,yaitu bentuk yang menimbulkan anggapan,luwes,resep,gagah,ramping,serasi dan lain sebagainya.
9.Dapur,merupakan perbedaan ricikan yang mengakibatkan adanya model,motif,dan perbedaan nama sebuah tosan aji.
10.Guwaya,yaitu sesuatu yang menimbulkan kesan yang agung,galak,seram,dan lembut yang berupa sifat.
11.Aneh,tosan aji yang lain dari yang lain dan merupakan suatu keanehan,biasanya tidak terdapat pada pakem.
12.Langka,tosan aji yang sangat jarang di temukan.
1.Wesi atau Besi merupakan bahan baku tosan aji,kualitas besi sangat krusial. sewaktu ditempa kotorannya akan memercik keluar,ini bisa dilihat pada penempaan besi yang sempurna seperti pada tosan aji yang kuno yang kualitasnya bagus.
2.Baja,merupakan unsur kekuatan tosan aji,kualitas baja yang baik dapat menembus logam.
3.Pamor,merupakan bunganya tosan aji keindahan pamor merupakan hasil karya seni yang pembuatanya sangat pelik dan memakan waktu lama.
4.Garap,cara penggarapan tosan aji secara keseluruhan menentukan halus atau kasarnya suatu hasil karya.
5.Sepuh,makin tua sebuah tosan aji akan semakin memancarkan getaran keindahan dan berbobot nilai arkeologinya.
6.Wutuh,seperti halnya manusia akan dianggap sempurna apabila tidak cacat.
7.Tangguh,pada setiap jaman pembuatan tosan aji mempunyai ciri2 keindahan dan keistimewaan masing2.
8.Wangun,yaitu bentuk yang menimbulkan anggapan,luwes,resep,gagah,ramping,serasi dan lain sebagainya.
9.Dapur,merupakan perbedaan ricikan yang mengakibatkan adanya model,motif,dan perbedaan nama sebuah tosan aji.
10.Guwaya,yaitu sesuatu yang menimbulkan kesan yang agung,galak,seram,dan lembut yang berupa sifat.
11.Aneh,tosan aji yang lain dari yang lain dan merupakan suatu keanehan,biasanya tidak terdapat pada pakem.
12.Langka,tosan aji yang sangat jarang di temukan.
PESONA JEJAK PRESTASI BUDAYA
TOSAN AJI NUSANTARA
Tosan aji merupakan perpaduan antara seni budaya yang tinggi dan teknologi metalurgi yang canggih,proses pembuatannya tetap merupakan misteri.
Bayangkan,dengan peralatan sederhana leluhur kita dapat mengolah bermacam-macam logam seperti titanium yang notabene memiliki titik lebur tinggi{hampir 2000 derajat celcius} dan sangat ringan, sebagai catatan kini titanium digunakan untuk peluru kendali,roket,&pesawat angkasa luar.
di jepang seni tempa samurai {masih dalam lingkup tasan aji}berkembang berkesinambungan sehingga menjadi tonggak teknologi industri berat mulai dari kendaraan,bangunan,hingga senjata modern,tidak diragukan lagi seni budaya TOSAN AJI adalah seni budaya yang sangat luar biasa.
Dari segi artistik,esoteri,filosofi,dan teknik TOSAN AJI,yaitu segala bentuk senjata tradisional berbasis logam yang di kembangkan di nusantara merupakan wujud capaian budaya yang luar biasa menjadi maha karya yang agung.
Harta Pusaka itu di cipta bukan hanya dengan mengandalkan teknik tetapi juga dengan laku yaitu praktik kerelaan hidup untuk menyelam ke kedalaman diri dan penyerahan kepada KUASA YANG MAHA BESAR,karena TOSAN AJI selalu unik tak pernah jadi produk massal seperti cangkul dan sabit,itulah sebabnya semakin banyak minat terarah pada TOSAN AJI dan para kolektor memburunya.
Bagi pecinta uang dan materi, disitu ada kesempatan investasi
Bagi pecinta seni,disitu ada keindahan MAHA KARYA
Bagi penggila kuasa,konon disitu tersimpan sumber energi berbagai kekuatan dan kejayaan
Bagi pecinta misteri,di situ ada kedahsyatan alam tak kasat mata
yang tak akan habis terselami selain dengan menceburkan diri kedalam keremangan esoteri itu sendiri.
Bagi pecinta kehidupan,di situ ada jejak-jejak pergulatan manusia mencari makna dan keagungan yang di capai dengan jiwa pengorbanan,ketulusan hati, dan penyatuan jiwa.
Sudah selayaknya TOSAN AJI mendapatkan tempat yang mulia di antara seni budaya yang lainnya, bukan zamannya lagi menyembunyikan terlebih merahasiakan eksistensi TOSAN AJI sudah saatnya diambil dan di pajang kembali di ruang utama,disamping sebagai penghormatan pada tamu,hal itu juga di percaya sebagai penjaga keselamatan rumah beserta isinya,
Dan juga perlu di ingat Hanya kepada TUHAN YANG MAHA KUASA sajalah manusia mestinya menyembah,betapapun hebatnya TOSAN AJI,tetap hanyalah buatan manusi sebagai makhluk ciptaan TUHAN.
Memang disamping bentuknya yang inadah,penuh dengan estetika seni,tosan aji juga mengandung daya ghaib atau misteri berupa berkah,berkah itu merupakan karunia TUHAN yang mendatangkan kebaikan bagi manusia,dan alam, Berkah tidak dapat di deteksi secara fisik saja,karena hal itu merupakan sesuatu yang abstrak yang hanya dapat diketahui dengan diam dalam keheningan atau secara batiniah dengan laku dzikir, semadi dengan berdzikir untuk mencapai tingkat spiritual,atau dengan cara bertapa untuk mendapatkan ilham,wisik dari SANG MAHA PENCIPTA & SANG MAHA BERKEHENDAK.
Semoga sedikit catatan yang saya tulis dapat bermanfaat untuk pengetahuan,wawasan yang menyebabkan terciptanya akal budi pekerti luhur,,,
SALAM BUDAYA
Tosan aji merupakan perpaduan antara seni budaya yang tinggi dan teknologi metalurgi yang canggih,proses pembuatannya tetap merupakan misteri.
Bayangkan,dengan peralatan sederhana leluhur kita dapat mengolah bermacam-macam logam seperti titanium yang notabene memiliki titik lebur tinggi{hampir 2000 derajat celcius} dan sangat ringan, sebagai catatan kini titanium digunakan untuk peluru kendali,roket,&pesawat angkasa luar.
di jepang seni tempa samurai {masih dalam lingkup tasan aji}berkembang berkesinambungan sehingga menjadi tonggak teknologi industri berat mulai dari kendaraan,bangunan,hingga senjata modern,tidak diragukan lagi seni budaya TOSAN AJI adalah seni budaya yang sangat luar biasa.
Dari segi artistik,esoteri,filosofi,dan teknik TOSAN AJI,yaitu segala bentuk senjata tradisional berbasis logam yang di kembangkan di nusantara merupakan wujud capaian budaya yang luar biasa menjadi maha karya yang agung.
Harta Pusaka itu di cipta bukan hanya dengan mengandalkan teknik tetapi juga dengan laku yaitu praktik kerelaan hidup untuk menyelam ke kedalaman diri dan penyerahan kepada KUASA YANG MAHA BESAR,karena TOSAN AJI selalu unik tak pernah jadi produk massal seperti cangkul dan sabit,itulah sebabnya semakin banyak minat terarah pada TOSAN AJI dan para kolektor memburunya.
Bagi pecinta uang dan materi, disitu ada kesempatan investasi
Bagi pecinta seni,disitu ada keindahan MAHA KARYA
Bagi penggila kuasa,konon disitu tersimpan sumber energi berbagai kekuatan dan kejayaan
Bagi pecinta misteri,di situ ada kedahsyatan alam tak kasat mata
yang tak akan habis terselami selain dengan menceburkan diri kedalam keremangan esoteri itu sendiri.
Bagi pecinta kehidupan,di situ ada jejak-jejak pergulatan manusia mencari makna dan keagungan yang di capai dengan jiwa pengorbanan,ketulusan hati, dan penyatuan jiwa.
Sudah selayaknya TOSAN AJI mendapatkan tempat yang mulia di antara seni budaya yang lainnya, bukan zamannya lagi menyembunyikan terlebih merahasiakan eksistensi TOSAN AJI sudah saatnya diambil dan di pajang kembali di ruang utama,disamping sebagai penghormatan pada tamu,hal itu juga di percaya sebagai penjaga keselamatan rumah beserta isinya,
Dan juga perlu di ingat Hanya kepada TUHAN YANG MAHA KUASA sajalah manusia mestinya menyembah,betapapun hebatnya TOSAN AJI,tetap hanyalah buatan manusi sebagai makhluk ciptaan TUHAN.
Memang disamping bentuknya yang inadah,penuh dengan estetika seni,tosan aji juga mengandung daya ghaib atau misteri berupa berkah,berkah itu merupakan karunia TUHAN yang mendatangkan kebaikan bagi manusia,dan alam, Berkah tidak dapat di deteksi secara fisik saja,karena hal itu merupakan sesuatu yang abstrak yang hanya dapat diketahui dengan diam dalam keheningan atau secara batiniah dengan laku dzikir, semadi dengan berdzikir untuk mencapai tingkat spiritual,atau dengan cara bertapa untuk mendapatkan ilham,wisik dari SANG MAHA PENCIPTA & SANG MAHA BERKEHENDAK.
Semoga sedikit catatan yang saya tulis dapat bermanfaat untuk pengetahuan,wawasan yang menyebabkan terciptanya akal budi pekerti luhur,,,
SALAM BUDAYA
KERIS PUSAKA LUK 13 ISTIMEWA
KERIS PUSAKA KYAI SENGKELAT LUK 13
DI MAHARKAN:Rp 13.000.000,00
{ISTIMEWA}
Dari nilai seni dan budayanya dan pamornya yang full yang memiliki nilai tersendiri bagi para pecinta keris pusaka dari bentuk dan nama keris tersebut sudah sangat jelas arti dan makna bagi peminat keris tersebut, silahkan bagi yang berminat bisa hubungi saya langsung dengan email ataupun telpon secara langsung.
Terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan yang telah di berikan pada kami semoga apa yang telah terjalin selama ini bisa memberikan banyak manfaat bagi kita&seluruh saudara-saudara kita.
SALAM RAHAYU,,,
PUSAKA KYAI SENGKELAT
Kyai Sengkelat adalah keris pusaka luk tiga belas yang diciptakan pada jaman Majapahit (1466 – 1478), yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertabhumi (Brawijaya V) karya Mpu Supa Mandagri.
Mpu Supa adalah salah satu santri Sunan Ampel. Konon bahan untuk membuat Kyai Sengkelat adalah cis, sebuah besi runcing untuk menggiring onta. Konon, besi itu didapat Sunan Ampel ketika sedang bermunajat. Ketika ditanya besi itu berasal darimana, dijawab lah bahwa besi itu milik Muhammad saw. Maka diberikan lah besi itu kepada Mpu Supa untuk dibuat menjadi sebilah pedang.
Namun sang mpu merasa sayang jika besi tosan aji ini dijadikan pedang, maka dibuatlah menjadi sebilah keris luk tiga belas dan diberi nama Kyai Sengkelat. Setelah selesai, diserahkannya kepada Sunan Ampel. Sang Sunan menjadi kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Menurutnya, keris merupakan budaya Jawa yang berbau Hindu, seharusnya besi itu dijadikan pedang yang lebih cocok dengan budaya Arab, tempat asal agama Islam. Maka oleh Sunan Ampel disarankan agar Kyai Sengkelat diserahkan kepada Prabu Brawijaya V.
Ketika Prabu Brawijaya V menerima keris tersebut, sang Prabu menjadi sangat kagum akan kehebatan keris Kyai Sengkelat. Dan akhirnya keris tersebut menjadi salah satu piyandel (maskot) kerajaan dan diberi gelar Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai tempat khusus dalam gudang pusaka keraton.
Pusaka baru itu menjadi sangat terkenal sehingga menarik perhatian Adipati Blambangan. Adipati ini memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencuri pusaka tersebut demi kejayaan Blambangan, dan berhasil. Mpu Supa yang telah mengabdi pada kerajaan Majapahit diberi tugas untuk mencari dan membawa kembali pusaka tersebut ke Majapahit. Dalam menjalankan tugasnya, sang Mpu menyamar sebagai seorang pandai besi yang membuat berbagai alat pertanian dan mengganti namanya menjadi Ki Nambang.
Di samping pandai membuat alat pertanian, beliau juga membuat tombak, pedang dan keris yang kemudian dipamerkan di tempat-tempat keramaian, di Blambangan. Seketika pameran tersebut memancing perhatian banyak orang. Banyak sekali pesanan datang dari para pejabat kadipaten Blambangan. Termasuk patih Adipati Blambangan yang memesan Keris Carangsoka.
Akhirnya sang adipati Blambangan menyaksikan keris ciptaan Ki Nambang, sebilah keris Carangsoka yang sangat bagus dan ampuh. Ketika ditusukkan ke pohon pisang, seketika itu seluruh daun pisang menjadi layu. Karenanya sang mpu di undang untuk menghadap ke kadipaten guna membicarakan suatu hal yang rahasia dengan alasan agar percikan bunga api besi bahan kerisnya, tidak menjadi bencana bagi rakyat Blambangan.
Ternyata setelah Ki Nambang datang menghadap, didapatnya tugas untuk membuat “putran” atau tiruan Kangjeng Kyai Puworo (Kyai Sengkelat). Ki Nambang dengan siasatnya meminta disediakan perahu untuk membuat tiruan Kyai Sengkelat dengan alasan percikan bunga api besi bahan kerisnya tidak menimbulkan bencana bagi rakyat Blambangan.
Singkat cerita, akhirnya rencana mendapatkan kembali keris pusaka Majapahit itu berhasil tanpa harus menimbulkan kecurigaan dan pertumpahan darah. Malah Ki Nambang akhirnya dianugerahi seorang putri kadipaten yang bernama Dewi Lara Upas, adik dari Adipati Blambangan itu sendiri. Serta mendapatkan gelar kebangsawanan sebagai Kangjeng Pangeran berikut tanah perdikan di Desa Pitrang. Maka namanya pun berubah menjadi Kangjeng Pangeran Pitrang yang bekerja sebagai mpu kadipaten Blambangan.
Sang Mpu yang berhasil melaksanakan tugas selalu mencari cara agar dapat kembali ke Majapahit. Ketika kesempatan itu tiba maka beliau pun segera kembali ke Majapahit dan meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Sebelum pergi, beliau meninggalkan pesan kepada sang istri bahwa kelak jika anak mereka lahir laki-laki agar diberi nama Joko Suro, serta meninggalkan besi bahan membuat keris.
Lima belas tahun kemudian setelah Mpu Pitrang meninggalkan Blambangan, datang lah seorang pemuda yang mengaku sebagai anak mpu Supa. Ketika ditanya, ia mengaku bernama Joko Suro. Mpu meminta bukti berupa besi bahan membuat keris. Namun ketika diserahkan oleh Joko Suro, besi bahan itu telah menjadi sebilah keris. Ternyata selama dalam perjalanan mencari ayahandanya, besi itu oleh Joko Suro dipijit-pijit dan ditarik olehnya hingga menjadi sebilah keris kecil. Maka keris itu pun dinamakan Keris Kyai Bethok yang mempunyai keampuhan menyingkirkan niat jahat.
KEHEBATAN KERIS PUSAKA NUSANTARA
PUSAKA LELUHUR NUSANTARA
leluhur kita itu toto, titi, gemi, nastiti, ati-ati.
Kita harus menghormati leluhur walaupun berbeda agama dan tidak benar
kalau leluhur kita menganut Animisme.
Saat ini kita harus kembali kepada Pusaka Leluhur dimana pusaka
leluhur ada 2 macam :
1. Wujud : Tosan aji.
2. Tidak Wujud : Ajaran.
Meremehkan pusaka berarti meremehkan leluhur kita karena pusaka
dibuat oleh beliau-beliau. Pusaka membuka rahasia-rahasia alam.
Keris jumlahnya banyak sekali karena sesuai dengan rahasia alam
dengan frekwensi-frekwensinya.
Leluhur membuat keris dengan frekwensi-frekwensi umum sesuai dengan
yang dibutuh-kan untuk menaikkan derajadnya.
Kitab-kitab suci harus dijabarkan untuk mendapatkan apa yang tersirat
demikian juga pusaka harus dijabarkan.
Zat-zat di dalam tubuh yang dapat diolah oleh pusaka :
- Astral Magnetisme.
- Kriya Sakti.
- Kundalini.
- Rahsa.
- Roh.
- Bayu.
Ketinggian bangunan bisa mempengaruhi seseorang untuk dapat terolah.
Antara manusia dengan keris terjadi hubungan tarik-menarik :
- Mula-mula tingkat daya pada manusia ada di bawah daya keris.
- Daya pada manusia ditarik / diangkat oleh daya keris.
Manusia dalam keadaan diolah oleh keris.
- Daya pada manusia setingkat dengan daya keris.
Manusia sudah menyatu dengan keris.
- Daya pada manusia berkembang ke tingkat yang lebih tinggi dari
daya keris.
- Daya pada keris ditarik / diangkat naik bersama-sama dengan daya
pada manusia ke udara.
Daya keris diudarakan oleh manusia.
Sebaiknya supaya tidak mempunyai ambisi di dalam memiliki pusaka.
Pusaka (dan juga batu) dayanya cocok-cocokan dengan seseorang.
Hal semacam ini termasuk dalam Cakra Manggilingan.
Kalau dulu pusaka itu miliknya / buatan leluhurnya / milik leluhurnya
maka sekarang akan menjadi miliknya lagi.
Orang lain mencari (ingin mendapatkan) pusaka itu tidak mendapatkan,
tetapi orang ini tidak mencari malah mendapatkan pusaka itu.
Jika ada pusaka di dalam keluarga maka harus dikuasai benar dan
dipesankan kepada keturunan bahwa nantinya akan mengalami hal-hal
yang tidak wajar supaya keturunan nantinya tidak menjadi bingung dan
tidak tahu harus bertanya kemana.
Jika seorang diberi pusaka pertama kali biasanya pusaka akan diganti-
ganti,sampai pada suatu saat pusaka yang diberikan adalah pusaka
tetap artinya dia sudah kuat oleh daya pusaka tersebut yang isinya
semua daya-daya dari pusaka-pusaka sebelumnya ada pada pusaka yang
ampuh tersebut.
Pusaka yang sudah menyatu atau manunggal dengan badan halus manusia,
maka pusaka itu apabila hilang akan dapat kembali lagi bersamaan
dengan pijaran sinar di dekat jantung. Dan jika orang tersebut
meninggal dunia maka bersamaan dengan itu ujung pusaka tersebut lepas
menembus rangkanya. Orang yang sudah manunggal dengan pusaka biasanya
hanya mempunyai satu pusaka itu saja.
Jika suatu pusaka sudah menyatu dengan sesorang maka daya pusaka itu
sudah ada di badan orang tersebut (sudah terolah sehingga mempunyai
daya pusaka tersebut), tanpa adanya pusaka tersebut maka badan orang
tersebut bisa memancarkan daya seperti daya pusaka tersebut.
Di dalam menghunus pusaka hendaknya harus terhunus seluruhnya, jika
seandainya terbuka hanya setengah lalu dimasukkan kembali maka
apabila kita membatin / berjanji akan tertulis seperti apa yang telah
ditetapkan.
Bila sedang menghunus pusaka dan gerak dari pusaka tersebut mengarah
kebawah itu tandanya adalah putusan sesuai dengan apa yang dimohon.
Memandikan Pusaka :
Dengan campuran : air nanas (2) dan air kelapa (1). Setelah karat
bersih lalu dibersihkan dengan air kemudian diangin-anginkan
(dikeringkan tanpa dilap dan jangan terkena sinar matahari langsung),
terakhir setelah kering diberi minyak wangi melati atau apa saja
(mawar, cempaka, dll).
Waktu yang baik untu pembersihan pusaka: Boleh pada bulan Suro atau
bulan Maulud, didalam bulan Suro sebaiknya setelah hari ke sepuluh
karena dari tanggal 1 sampai tanggal 10 Suro, pusaka Keraton Yogya
dan Solo sedang dimandikan dan dikhawatirkan terjadi benturan daya.
Pengolahan pusaka : 1 set.
* Bagian kiri (cakra X) :
- Getaran masuk dari sebelah kiri badan.
- Menerima kuliah.
- Ilmunya Syeh Maulana Magribhi.
* Bagian kanan (cakra XI) :
- Getaran masuk dari sebelah kanan badan.
- Wisuda tapi belum skop luas.
- Ilmunya Syeh Abdul Kadir Jaelani.
* Bagian tengah (cakra VII) :
- Getaran masuk dari bagian tengah badan.
- Sudah bisa mengobati dan mendayagunakan daya dari alam/jagad.
- Ilmunya Syeh Jumadil Qubro. Jumadil Qubro = Jumbuh Karo
Adiling Jagad = Ketemu dengan adilnya jagad. Qubro = Jagad.
Arti dari pada angka (daya yang berlaku dan luk pada pusaka) :
1 = Manusia.
2 = Manunggaling Kawulo Gusti.
3 = Allah, Muhammad, Rasullullah = Bapa, Putera, Roh Kudus.
= Sang Hyang Nur Cahyo, Pikulun Podo Wenang, Ismoyo
(Jinangkungan).
4 = Nafsu-nafsu manusia.
5 = Utusan (Honocoroko).
6 = Nentoake (Menentukan / Menetapkan).
7 = Pitulungan (Pertolongan).
8 = Turunnya Mahkuto Romo.
9 = Wali Songo (Ilmu Tuhan).
0 = Makrifatullah.
10 = Manusia yang mendekatkan diri ke Tuhan (Tuhan Sendiri).
11 = Manusia dengan Tuhannya (Dhat / Atom Allah).
12 = Apostle (Pengikut / Murid Kristus).
Contoh :
Luk 25 artinya : 2 = Manunggaling Kawulo Gusti, 5 = Utusan.
Jadi luk 25 artinya manunggaling kawulo gusti, dhat diolah agar
menjadi utusan
Arti angka pada badan manusia (bagian yang mengalami pengolahan) :
1 = Daerah Sex.?
2 = Pusar.?
3 = Solar Plexus.?
4 = Ulu Hati.?
5 = Bahu Kiri Kanan.?
6 = Punuk.?
7 = Leher.?
8 = Kepala.
9 = Jantung.
Contoh :
Wahyu Makuto Romo kodenya angka 8, 8 = angka kepala.
Jadi untuk mendapatkan Wahyu Makuto Romo maka bagian badan yang
terolah adalah kepala.
Luk 25 artinya : 2 : Manunggaling Kawulo Gusti.
5 : Utusan.
Jadi luk 25 artinya manunggaling kawulo gusti, dhat diolah agar
menjadi utusan, dayanya : jika kita semedi maka para malaikat akan
turun dan beliaupun akan turun.
Luk 17 artinya : 1 : Manusia.
7 : Langit-langit
Jadi luk 17 artinya kontak dengan para leluhur dari lapisan-lapisan
langit.
Luk 12 artinya mengolah manusia dari sifat 12 apostle untuk menjadi
pengikut Kristus yang sejati (Podo Wenang), berjalan di jalan yang
lurus (12 sifat manusia yang seperti 12 apostle akan diluruskan)
Luk 5 mengolah manusia menjadi utusan yaitu menjadi manusia yang
relnya lurus di jalan Allah (moral, mental, watak, sifat, perilaku,
spiritual dan pembawaan yang terpuji).
Khodam adalah isi keris, bukan daya dari keris.
Tingkat dasar seseorang bisa mengetahui isi keris, syaratnya orang
tersebut sudah terbuka Shadiqul Wa'dnya (Atom yang tak pernah ingkar)
sehingga bisa mendapatkan keterangan yang sejelas-jelasnya.
Apabila orang-orang banyak mengetahui daya dari pusaka-pusaka maka
dikhawatirkan akan mengakibatkan pencurian pusaka-pusaka.
Pusaka-pusaka ada yang mempunyai hubungan gaib dengan suatu wilayah
tertentu, misalnya : Pusaka A hubungan gaibnya dengan gaib dari
Srandil.
Jika 2 pusaka dikatakan bertemu (pertemuan pusaka) maka itu bisa
berarti pertemuan :
1. Antar isi pusaka (daya pusaka).
2. Antar gaib-gaib yang ada hubungannya dengan pusaka-pusaka
tersebut.
Pusaka dan sesaji merupakan sarana untuk berdialog dengan Tuhan dan
berhubungan dengan leluhur.
Manusia harus memakai sarana (kecuali dalam keadaan terpaksa /
darurat) untuk menjaga jangan sampai manusia merasa seperti Tuhan
(manusia itu kuasa tetapi tidak maha kuasa).
Tanpa sarana pasti kodenya salib, orang digerakkan dalam cross
position.
Jangan sengaja mendatangkan leluhur (ilmu menghadirkan itu dilarang
agama) karena bisa ada jin / roh halus yang mengaku leluhur kita.
Leluhur hadir tanpa kita menghadirkan dengan sengaja adalah hak
Tuhan. Leluhur yang sudah di sisi Allah dikirim oleh Tuhan sebagai
malaikat untuk kita (dari leluhur kita sendiri).
Mengetahui daya pusaka jika kita sedang kontak :
1. Tulang iga sebelah kiri kita hidup artinya kita kontak dengan
Beliau perempuan.
2. Tulang iga sebelah kanan kita hidup artinya kita kontak dengan
Beliau laki-laki.
Kode-kode penglihatan :
- Segitiga : Bagian jantung diolah secara spritual.
- Roda : Cokro Manggilingan (perjalanan hidup manusia).
- Bintang Lima : Petunjuk Tuhan (Surat An Najm).
Ada pusaka yang scopenya Jagad karena pusaka tersebut mengolah Atman.
Pusaka itu mengolah manusia menjadi manusia An Naas sehingga manusia
itu bisa memancarkan Atman yang bisa menembus apapun sehingga bisa
mempengaruhi jagad. Daya dengan skope jagad keluar dari Cakra 7
(Cakra Mahkota). Daya dengan skope semesta keluar dari Cakra 10 dan
11 (Cakra-cakra Bahu Kiri dan Kanan).
Keris Majapahit umumnya tarikan vertikalnya tinggi. Ada pamor
Ratuning Keris dan Pendetaning Keris, kedudukannya lebih tinggi
Pendetaning Keris dari pada Ratuning Keris.
Pusaka dapat menunjuk surat dari al Qur'an atau al kitab dengan makna
dan bimbingan dimaksud untuk manusia.
Apabila pusaka di dalam dayanya menunjuk surat As Shaad, maka
pengolahannya ada pada jantung dan sudah pasti levelnya tinggi.
Karena dijantung terletak AKU sebagai zat Tuhan.
Pusaka putih :
- Pusaka putih licin disebut Panditone Pusaka.
- Pusaka putih kasar.
Pusaka tanpa pamor :
- Pusaka yang besinya hitam tidak ada pamornya dayanya adalah
kuasa / kekuasaan.
- Pusaka yang besinya putih tidak ada pamornya dayanya adalah
sifat putih.
Pusaka dengan besi kemerah-merahan / merah bata (Tosan Malik / Besi
Melik) biasanya untuk santet dan untuk pertempuran. Sarananya dengan
menggunakan serbuk besi. Pusaka ini bagus untuk bentengan, bisa
Tumpes Sak Turunan (Tumpas Satu Turunan).
Pusaka ini berdaya Olo Biso Becik Biso (Jahat bisa baik bisa) tanpa
perlu sambatan, tanpa pamor juga berdaya bagus.
Pusaka Wrani : Keris yang terdiri dari campuran besi dengan lumpur
yang bisa berakibat kulit gatal-gatal, dapat membuat kulit dan daging
dapat busuk, jika kena anginnya saja dapat berakibat kulit dan daging
buduk.
Pusaka dari bahan Meteor tarikan vertikalnya tinggi, dayanya
Hangliputing Jagad (meliputi dunia).
Pusaka pamor Tiban sifat vertikalnya tinggi sekali yaitu sifat Wahyu.
Pusaka-pusaka yang bisa menghidupkan / menggerakkan / mengudarakan
pusaka-pusaka lainnya :
- Keris Oumyang Majapahit.
- Keris Sangkelat.
- Keris Nogo Balik.
Pusaka pamor inti biasanya dayanya khusus (1 daya), tetapi ada juga
pusaka dengan pamor inti yang isinya 4 daya.
Pusaka dengan pamor inti ini harus diukup tiap-tiap Jumat Legi /
Kliwon supaya jika kita sedang dalam bahaya maka isi dari pusaka
tersebut (keluar seperti orang / manusia) akan masuk ke dalam badan
kita untuk membentengi kita dari bahaya (misalnya jika kita mau
diracun orang).Contoh pamor inti : pamor Gambar Sunyo.
Pusaka-pusaka yang sifatnya menetralisir dan bentengan harus sering-
sering diberi minyak wangi (melati dll) untuk membersihkan dari daya-
daya yang disedotnya.
Sebelum 4 Mpu dari Jawa Barat datang ke Jawa Timur, di Jawa Timur ada
Mpu Pitrang dan Mpu Gandring.
Selain dibuat ke 2 Mpu tadi keris-keris Majapahit dibuat oleh resi-
resi dimana keris buatan mereka pamornya tidak jelas.
Empu Keleng didalam membuat pusaka mempunyai ciri khas pada pamor
dengan gambar binatang.
Ornamen pada keris :
- Harimau : lambang kekuasaan.
- Harimau duduk : menjaga.
- Harimau berdiri : kuasa tetapi pasrah pada Allah.
- Burung Hong (Phoenix) : lambang rejeki.
- Padi : lambang kelurusan dan rejeki.
- Naga horizontal : daya pusaka masuk ke dalam tubuh manusia.
- Gajah adalah lambang jalan lurus (gajah jika berjalan selalu
lurus ke depan, tidak berbelok).
- Kuda laut adalah lambang menegakkan kelurusan (kuda laut selalu
berenang tegak, tidak rebah seperti ikan)
- Kalajengking / Scorpio adalah lambang bila ilmunya lurus maka
akan selamat tetapi bila tidak lurus maka akan buruk akibatnya
(jika kalajengking ekornya lurus tidak berbahaya, tetapi jika
ekornya melengkung / tidak lurus maka bisa menyengat / terkena
racun).
Empu Ki Kuwung didalam membuat pusaka mempunyai ciri khas memasukkan
sabda Beliau : Sopo Sing Kanggonan, Sesok Uripe Kan Raharjo (Siapa
ketempatan pusaka ini (pusaka Ki Kuwung) hidupnya akan sejahtera).
Cirinya : Kerisnya agak lebar dan di pejetannya ada ciri khasnya.
Orang yang masih senang dengan sifat duniawi disebut "Gandrung",
tetapi orang yang mempunyai sifat vertikal (keTuhanan) yang sangat
tinggi disebut "Gandring". Oleh karena itu pusaka Mpu Gandring sangat
ampuh.
Kayu Tumongo (Timoho) yang rupanya asli belang-belang dipakai untuk
warangka dan pegangan keris
yang tua, sifat vertikal tinggi.
Pusaka Kerajaan Kahuripan (Jawa Timur).
Pusaka kerajaan Kahuripan (Jawa Timur) ada 2 :
1. Pusaka Erlangga (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka raja
pribadi)
2. Pusaka Dewi Sekar Taji (Pusaka II / Pusaka kerajaan).
Pusaka Erlangga.
Adalah Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi.
Pusaka Dewi Sekar Taji.
Pusaka Dewi Sekar Taji luk 10 adalah pegangan wanita.
Sekar = Bunga. Ta = Tesing Gusti = Atom Allah.Ji = Aji.
Pusaka Kerajaan Pajajaran (Jawa Barat).
Pusaka kerajaan Pajajaran (Jawa Barat) ada 2 :
1. Pusaka Singa Putih (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka
raja pribadi)
2. Pusaka Manglar Mongo (Pusaka II / Pusaka kerajaan)
Pusaka Singa Putih.
Adalah Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi.
Pusaka Manglarmongo.
Punya pengaruh di jantung, orang yang memegang pusaka ini harus putih.
Manglar : Mengembang / meluaskan sayap.
Mongo : singkatan dari Mo – Go – Bo – To – Ngo, yaitu mematikan hawa
nafsu / teguh dalam iman.
Manglar Mongo : Meluaskan sayap tetapi teguh dalam iman.
Gajah : Kelurusan.
Gajah Mongo : Lurus dalam iman (teguh).
Ada keris pamor Naga Manglar Mongo dan Ganesha Manglar Mongo.
Cakra mahkota (cakra VII) kalau disamakan dengan keris pamornya
Manglarmongo dengan gambaran burung garuda yang mengembangkan
sayapnya dengan lebar.
Maksudnya adalah : Mongo = cakra VII, Manglar = menjangkau dengan
luas. Daya yang skopenya Jagad keluar dari Cakra Mahkota.
Contohnya : Daya yang diolah oleh pusaka Manglar Mongo.
Daya yang skopenya Semesta tapi belum jagad keluar dari Cakra-Cakra
Bahu (Cakra 10 dan 11).
Contohnya : Daya yang diolah oleh pusaka Wahyu / Wali Songo untuk
menggerakkan Gaib-gaib kenegaraan se Indonesia.
Pusaka Kerajaan Majapahit (Jawa Timur).
Pusaka kerajaan Majapahit (Jawa Timur) ada 2 :
1. Pusaka Sangkelat (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka raja
pribadi).
2. Pusaka Condong Campur (Pusaka II / Pusaka kerajaan).
Pusaka Sangkelat.
Sangkelat : Sang Komo Lati = Hayat hidup diucapkan jadi.
Sang = Sifat tinggi.
Komo = Hayat hidup.
Lati = Ucapan.
Sifatnya tidak ingin diungguli / diserang oleh pusaka-pusaka lainnya
(kedudukan-nya sangat tinggi : sifatnya diatas pamor pusaka lainnya.
(Zaman Majapahit) ).
Mpu Supo Sepuh adalah pembuat pusaka Sangkelat.
Pusaka Sangkelat adalah pusaka Raja Majapahit sejak Raja Raden Wijaya.
Dayanya semua daya dari pamor-pamor yang ada pada pusaka-pusaka baik
pamor inti maupun pamor campur ada di pusaka Sangkelat (pusakanya /
pegangan Raja).
Dalam riwayat pusaka Sangkelat pernah lepas dari rangkanya dan
bertarung diudara dengan pusaka lainnya yang menyerang. Prabu
Brawijaya tidak dapat menurunkan pusaka tersebut dari udara, maka
dipanggillah Mpu Supo untuk menurunkan pusaka tersebut. Mpu Supo
dengan menggunakan Pusaka Condong Campur akhirnya dapat menu-runkan
pusaka-pusaka yang sedang bertarung tersebut ke bawah.
Pusaka Condong Campur.
Condong campur maksudnya campur dengan aspirasi rakyat.
Istilahnya seluruh daya dari pusaka-pusaka menjadi campur.
Sifatnya menetralisir pusaka-pusaka lain yang berlawanan sehingga
tidak terjadi benturan-benturan / perang antar pusaka (Dibuat oleh
Mpu Supo). Condong Campur adalah pusaka untuk kewibawaan dalam
wilayah, berwibawa terhadap rakyat. Pusaka ini adalah pusaka zaman
Majapahit yaitu pusaka kerajaan / negara.
Pada zaman Islam pusaka raja adalah pusaka Nogo Sosro Sabuk Inten.
Sifatnya membentuk kejiwaan raja dan kesaktian.
Dibuat oleh Mpu Supo Gati (adik dari Mpu Supo Sepuh).
Nogo Sosro = Sejuta Nur Gaib.
Dalam Agama Budha daya pusaka Nogo Sosro ini sama dengan Sejuta Budha.
Pusaka Pengayom / Pelindung Nuswantara Pada Zaman Majapahit.
Pusaka pengayom / pelindung Nuswantara pada zaman Majapahit :
1. Pusaka Oumyang Majapahit.
2. Pusaka Sabdo Palon (SP).
Pasangan / Gandengan pusaka Oumyang Majapahit adalah pusaka Sabdo
Palon (SP). Pusaka Oumyang Majapahit tanpa pusaka Sabdo Palon (SP)
akan pincang.
Pusaka Oumyang Majapahit.
Oumyang = Yang Maha Tinggi.
= Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala kekuasaan dan kuasa
atas segala kekayaan. Enersi yang maha tinggi bersifat
keTuhanan.
Menurut Buku Keris, Pamor Oumyang Majapahit adalah pamor Pakar (orang
yang ahli / keahlian), diistilahkan : Sepiro musuhe kekes kabeh
(Sebanyak / sesakti apapun musuhnya kalah / habis semua).
Daya pusaka Oumyang Majapahit (dari pamor Pakar) :
1. Kuat angkat junjung drjad. Kuat junjung drjad :
- Kuat junjung orang dari kegelapan.
- Kuat junjung derajad orang.
- Kuat menyembuhkan keadaan yang sakit (perlu pusaka skope
jagad). Kuat angkat junjung berarti kuat angkat orang /
bangsa dari kegelapan. Sebelum dijunjung, orang / bangsa
harus diangkat dari kegelapan. Caranya dengan : Angleledo,
Bejane sing dipunduti candrane kahening siro
sedoyo. --> Ciri Satrio Piningit.
Angleledo = menyamarkan / menggoda.
Dipunduti = sepertinya diminta untuk memenuhi suatu
persyaratan agar hidupnya terangkat.
Semua kegelapan manusia bersumber dari Amarah (tetapi
Amarah ini banyak kawannya), jika kita bisa mengendalikan
Amarah maka akan bisa mengawali dan bisa mengakhiri
sehingga bisa menggarisbawahi cukup sampai disini (seperti
Aku - kembali kepada Tuhan).
2. Sepiro musuhe kekes kabeh (Sebanyak/sesakti apapun musuhnya
kalah/habis semua). Sesakti apapun musuhnya jika dihidupkan
Akunya tidak akan berdaya.
3. Ojo pisan-pisan siro kumawani,sing wani yen ora loro yo edan
(Jangan sekali-kali terlalu berani (anggap remeh), jika
berani akan sakit atau gila.
Isinya : Wanita (wadah suci) Lambang Isi Oumyang Majapahit :
Semuanya ada disitu (Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala
kekuasaan dan kuasa atas segala kekayaan).
Karena semuanya ada disitu maka Tuhan-Tuhan Kecil akan pergi, roh-roh
halus sesakti apapun tidak berani (seperti Lengkung Kusumo).
Tuhan kecil --> membuat nafsu menjadi dayanya --> daya mistik.
Surat yang ditunjuk :
1. Surat Adz Dzaariyaat (Angin yang mencerai-beraikan). --> Alif.
2. Surat Al Ghaasyiyah (Hari selubung malapetaka). --> Lam.
3. Surat An Fushshilat (Yang dijelaskan). --> Mim.
Ujian dari pusaka Oumyang Majapahit adalah membawakan sifat cinta
kasih (sifat pemurah, pengasih dan penyayang).
Pengaruh Oumyang Majapahit :
- Dilayani / diladeni orang-orang.
- Jika orang sedang bertapa didatangi pusaka ini maka dia harus
menghentikan tapanya (harus selesai).
Daya pada orang yang menyatu dengan Oumyang Majapahit :
1. Tidak ada yang tersembunyi.
2. Kata dari sana diucapkan maka akan seperti sajadah terbentang
(diberi selubung yang hanya orang itu yang bisa melepaskannya) jika
orangnya sudah keterlaluan. Oumyang Majapahit warangkanya harus
diberi selongsong emas (lambang kemuliaan).
Pusaka Oumyang Majapahit sifat dayanya adalah kuasa ilmu dan orang
diajak untuk marifat. Oumyang Majapahit adalah sumber elmu.
Sifat dayanya adalah kuasa ilmu dan mengajak orang untuk marifat. Dan
siapa yang berani menghunus pusaka ini maka harus berani untuk diajak
marifatullah dengan ilmu-ilmu gaib.
Bila seseorang yang masih menggunakan nafsunya maka dia tidak akan
kuat atau tidak tahan jika dia datang ke Tebet karena mau tidak mau
dia akan terolah dengan Pusaka Oumyang Majapahit.
Selama orang masih menganut ilmu yang sifatnya kesaktian atau yang
sifatnya mistik maka bila orang itu ke Tebet akan berakibat ilmu
tersebut akan Badar (hapus).
Bagi yang datang ke Tebet sadar atau tidak sadar akan ditempelkan
Condronya Beliau melalui Pusaka Oumyang Majapahitnya, oleh karena itu
jika kita dipernahake (dinasehati) oleh Bapak maka kita harus menurut
dan mengerjakan apa yang diminta.
Didalam pengolahan terhadap Pusaka Oumyang Majapahit maka akan
terdapat istilah : Yen Lakumu Lan Sowanmu Ketompo, Sak Penjaluke Ing
Roso Katekan, maksudnya adalah asalkan laku / amalanmu dan
kedatanganmu diterima maka bila melaksanakan suatu permohonan dengan
membatin di dalam hati, maka permohonannya akan sampai.
Rahasia dari Pusaka Oumyang Majapahit adalah dapat menghidupkan /
mengudarakan pusaka-pusaka yang lainnya.
Pusaka Oumyang Majapahit mengolah manusia untuk ditingkatkan
spiritualnya tingkat demi tingkat dilewatkan Jembatan Shiraathal
Mustaqiim sampai Alam Lahut yang menghasilkan daya Sastro Jendro Hayu
Ningrat Pangruwating Diyu artinya manusianya bisa mempunyai daya
Ngudari Benang Ruwet (menguraikan masalah).
Oumyang Majapahit itu pengolahannya pada Aku (Gaib Tuhan sendiri)
yaitu Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, Yang Awal dan Yang Akhir
(Dalam Al Kitab : Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang
Akhir, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan dan Aku akan datang
sebagai Manusia untuk menghakimi).
Juga mengolah manusia untuk dapat mempunyai daya Kun Fa Yakuun.
Karena pengolahannya pada Aku maka jika Oumyang Majapahit dihunus
akan berdaya untuk menghidupkan dan mematikan sesuatu, mengawali dan
mengakhiri sesuatu sehingga tidak boleh dihunus secara sembarangan
(diistilahkan : Kudu Ono Gawe / Kudu Entuk Gawe = Harus ada yang
dikerjakan).
Jadi bila terpaksa dihunus harus ditentukan tujuannya :
- Yen arep nguripke, nguripke opo / sopo.
- Yen arep mateni, mateni opo / sopo.
- Yen arep ngawali, ngawali opo.
- Yen arep ngakhiri, ngakhiri opo.
(Jika ingin menghidupkan, menghidupkan apa / siapa)
(Jika ingin mematikan, mematikan apa / siapa)
(Jika ingin mengawali, mengawali apa)
(Jika ingin mengakhiri, mengakhiri apa)
Daya Oumyang Majapahit adalah daya Surat Adz Dzaariyaat : Kuasa
Mukjizat.
Pengolahan Oumyang Majapahit untuk mendapatkan Enersi Yang Maha
Tinggi sehingga bisa melepaskan manusia dari lepetan-lepetan / dosa
dalam waktu singkat.
Pusaka Oumyang Majapahit mengolah Enersi Yang Maha Tinggi pada diri
manusia sehingga:
- Bisa mengetahui daya-daya yang akan turun dari langit.
- Mempunyai firasat yang tinggi.
- Manusia yang memegang pusaka tersebut dapat terkabul
permohonannya (Sak Penjaluke Ing Roso Katekan).
Pusaka Oumyang Majapahit mengolah pada :
1. Mematikan nafsu darah (Wahyu Sastro Jendro Hayu Ningrat
Pangruwating Diyu).
Gunanya untuk mengangkat / melepaskan dosa-dosa kita / orang
lain akibat perbuatan hidupnya / dosanya sendiri.
Untuk memberikan terang kepada orang yang terkena elmu tidak
bisa dengan daya ini.
2. Mendayagunakan Atom dari Energi Yang Maha Gaib.
Dayanya mengangkat / melepaskan / memberikan terang kepada
kita/orang lain dari elmunya sendiri maupun diserang orang lain.
Bila sudah berhasil mendayagunakan Atom dari Energi Yang Maha
Gaib maka dapat disebut Marifat dari Marifatullah.
Oumyang Majapahit mengolah seseorang untuk menjadi marifat,
mengolah cakra 13 dan orang diajak supaya bisa mencapai nol /
kosong baik itu materi, fisik maupun rohani lalu dilewatkan
Jembatan Shiraathal Mustaqiim.
Bila lulus diolah pusaka ini maka mengenai rezeki dan lainnya
akan bagaikan air mengalir di sungai Kautsar asal hidupnya
harus lurus bagaikan relnya Al Qur'an. Oumyang Majapahit adalah
kuasa ilmu-ilmu gaib, bisa mengudarakan pusaka-pusaka lain.
Riwayat dari pusaka Oumyang Majapahit :
Dibuat oleh seorang Empu yang mana setelah pusaka itu jadi, Empu
tersebut takut bilamana pusaka ini jatuh atau ketempatan pada orang
yang salah. Lalu oleh Empu tersebut pusaka ini dibuang ke laut dengan
harapan suatu saat akan ada orang yang benar-benar cocok dan sanggup
akan ketempatan pusaka ini.
Pada suatu ketika ada seseorang nelayan melihat seorang putri
berteriak minta tolong di laut, lantas oleh nelayan tersebut putri
itu ditolongnya. Namun begitu dipegang oleh nelayan, putri terbut
berubah menjadi sebuah keris.
Pusaka ini konon oleh Paku Buwono X dicari–cari dengan mengadakan
sayembara karena Beliau mengetahui mengenai kedahsyatan dan kehebatan
dari pusaka ini. Dalam sayembara itu dikatakan bahwa tidak hanya
pusaka tersebut yang akan dirawat oleh Beliau tetapi juga orang yang
menemukannya / menyimpannya akan diboyong ke keraton untuk dijadikan
abdi dalem keraton karena Beliau sendiri merasa tidak kuat untuk
ketempatan pusaka tersebut akibat gawatnya daya dari pusaka tersebut.
Tetapi nelayan yang mendapatkannya tidak datang bahkan dicari ke
desanya tidak ketemu, menghilang bersama pusaka tersebut.
Pusaka ini didapatkan oleh Bapak Parwoto ketika bersama-sama tentara
Indonesia di jaman Jepang memasuki kantor tentara Jepang yang sudah
ditinggalkan. Saat itu sebagaimana lazimnya masa peperangan semua
besi-besi yang ada dirampas oleh tentara pendudukan dan dikumpulkan
untuk keperluan perang dalam hal ini termasuk juga pusaka-pusaka. Di
dalam kantor tentara Jepang itu ada banyak pusaka hasil rampasan
tentara Jepang (salah satunya adalah Oumyang Majapahit) yang kemudian
dibagi-bagi di antara tentara Indonesia. Bapak Parwoto mendapatkan
pusaka Oumyang Majapahit tanpa mengetahui pusaka apa itu sebenarnya
(tidak memilih secara sengaja). Pusaka Oumyang Majapahit ini baru
dikenali ketika akan diberi warangka, dibawa ke toko pembuat warangka
dan dikenali oleh pemilik toko tersebut.
Pusaka Sabdo Palon (SP).
Sabdo = Sabda, ucapan.
Palon = Panutaning Ngaurip = Tuntunan Hidup.
Sabdo Palon = Sabdo Panutaning Ngaurip.
Noyo = Wajah.
Genggong = Langgeng.
Noyo Genggong = Langgeng Sifate.
Sabdo Palon Noyo Genggong = Sabdo Panutaning Ngaurip Langgeng Sifate.
= Tuntunan Hidup Yang Bersifat Langgeng.
Yang dimaksud dengan Sabdo Palon Noyo Genggong adalah Ajaran-Ajaran
Yang Tersirat Dalam Kitab Suci (Al Qur'an, Al Kitab dll).
Dahulu Ajaran ini dikumpulkan berupa sebuah buku yang ditulis oleh
Beliau Wali X.Yang datang bersamaan dengan datangnya pusaka SP : Anak-
Anak Kecil Bersayap.
Menurut buku keris, pamor pusaka SP adalah Pamor Ikar yang dayanya :
1. Wong Siji Biso Katon Sepuluh (Orang 1 bisa terlihat ada 10).
2. Biso Neka-ake Angin Prahoro (Bisa mendatangkan angin prahara).
3. Biso Anjagani Negoro (Bisa menjaga negara).
4. Sosok Kendit Mimang : Wong Sing Nduwe Karep Olo Bakal Bingung
(Bagaikan Kendit Mimang / Akar Mimang) : Orang yang berniat jahat
akan bingung sendi-ri).
Pusaka SP mengolah pada Cahaya Cinta Kasih, syaratnya orang harus
mati nafsu da-gingnya (Kristus menebus dosa manusia dengan darahnya).
Lambang Isinya : Dia datang tanpa diduga, dia pergi tanpa diketahui
(Aku datang bagaikan pencuri dalam kelengahanmu).
Surat yang ditunjuk :
1. Surat Al Qiyamah (Kebangkitan). --> Alif.
2. Surat Al Furqan (Pembeda). --> Lam.
3. Surat Al Fajr (Terbit Fajar). --> Mim.
Menurut buku keris, bila SP dihunus : Bakal Nekano Angin Prohoro,
Wong-wong Sing Nang Duwur Sing Ora Bener Bakal Tibo (Akan
mendatangkan Angin Prahara (Adz Dzaariyaat), orang-orang yang di atas
(para pemimpin) yang tidak benar akan berjatuhan).
Daya pusaka ini :
1. Bisa memisahkan yang bathil dan yang benar.
2. Bisa melepaskan orang dan yang bersifat bathil dari kegelapan
supaya menda-pat terang.
3. Wus Biso Wulang Wuruk (Bisa mengajar / memberi keterangan
tentang hal-hal yang Wingit (tentang gaib)).
Pemegang pusaka SP mempunyai daya :
- Bagaikan Kendit Mimang (Akar Mimang) : Orang yang berniat jahat
akan bingung sendiri (terkena daya Surat Al Furqon).
Akar Mimang adalah akar yang melingkar-lingkar, bisa untuk
menangkal daya negatif.
- Daya Salib Penyembuhan (Karunia Rohul Kudus Kuasa Menyembuhkan).
Pusaka ini mendatangkan cobaan dan ujian hidup yang berat (Aku akan
datang sebagai manusia. Jika Tuhan hidup mendekat kepada anda, maka
bukan kebahagiaan dan kemuliaan yang datang tetapi justru cobaan dan
ujian yang berat ).
Walaupun cobaan dan ujian dari pusaka SP berat tetapi pusaka ini
mendatangkan Keadilan dan untuk menyelesaikan suatu persoalan
(menggaris bawahi sampai disini saja).
Pusaka ini tidak mau diberi emas, cukup Kayu Tumongo / Timoho (Aku
tidak butuh emas, kalau sampai pusaka ini minta diberi selongsong
emas maka habislah orang-orang kaya yang mendapatkan kekayaannya
dengan tidak sah).
Kalau pusaka ini dipaksa masuk ke selongsong emas maka pusaka ini
akan keluar / naik dari warangkanya.
Umumnya Kayu Cendana, paling bagus di Kayu Gaharu tetapi berbahaya
untuk orang lain, cukup pegangan dan pendoknya saja, dayanya bagus.
Riwayat dari pusaka Sabdo Palon :
Tahun 1960 ada orang tua datang ke Pak Atmo menitipkan pusaka ini
dengan pesan bahwa isi dari pusaka ini ada di Jakarta / di Pak
Parwoto (Isinya datang) dan orangnya akan datang mengambil, lalu
orang tua itu pergi, dicari tidak ketemu (seperti menghilang).
Pusaka ini mendatangkan cobaan dan ujian hidup yang berat.
Tahun1967 ada cobaan dipundutnya putri kesayangan Beliau.
Tahun 1968 ada cobaan berat harta benda.
Tahun 1969 pusaka diambil oleh Pak Parwoto (Wadahnya dijemput).
Yang datang bersamaan dengan datangnya pusaka SP : Anak-Anak Kecil
Bersayap.
Tahun 1970 pada Malam Natal turun Cahaya Allah yang gambarannya
berupa Bunda Maria dan Yesus.
Pengertiannya adalah Bunda Maria = Wadah Suci & Yesus = Roh Kudus =
Roh Suci, berarti yang diterima Pak Parwoto hakekatnya adalah :
Sucikan wadah (badan) karena Roh Kudus akan masuk (akan memakai
wadah), dengan kata lain akan diolah untuk menerima Karunia Roh Kudus.
Berarti harus memelihara badan supaya selalu dalam kondisi siap
dipakai Tuhan sebagai wadah dengan cara :
- Merendahkan hati.
- Memelihara diri dari nafsu darah.
Tahun 2000 pusaka ini dengan pusaka Oumyang Majapahit keduanya
bersatu aktif dalam kenegaraan (bergerak minta diudarakan).
7.6 Perbedaan Antara Pusaka Oumyang Majapahit Dengan Pusaka Sabdo
Palon :
Pusaka Oumyang Majapahit :
1. Pamornya :
Pamor Pakar (orang yang ahli).
Diistilahkan : Sepiro musuhe kekes kabeh (Sebanyak / Sesakti
apapun musuh-nya habis semua).
2. Isinya :
Wanita (wadah suci).
3. Lambang Isinya :
Semuanya ada disitu (Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala
kekuasaan dan kuasa atas segala kekayaan).
4. Surat yang ditunjuk :
1. Surat Adz Dzaariyaat (Angin yang mencerai-beraikan).
2. Surat Al Ghaasyiyah (Hari selubung malapetaka).
3. Surat An Fushshilat (Yang dijelaskan).
5. Ujiannya :
Membawakan sifat cinta kasih (sifat pemurah, pengasih dan
penyayang).
6. Pengaruhnya :
- Dilayani / diladeni orang-orang.
- Jika orang sedang bertapa didatangi pusaka ini maka dia harus
menghentikan tapanya (harus selesai).
7. Pengolahannya :
- Mengolah manusia untuk ditingkatkan spiritualnya tingkat demi
tingkat dilewatkan Jembatan Shiraathal Mustaqiim sampai Alam
Lahut untuk mendapatkan Enersi Yang Maha Tinggi (Atom Yang
Maha Gaib --> Aku), sehingga punya daya Ngudari Benang Ruwet
(menyelesaikan masalah).
- Juga mengolah manusia untuk dapat mempunyai daya Kun Fa
Yakuun.
8. Dayanya :
Pemegang pusaka ini mempunyai daya :
1. Tidak ada yang tersembunyi.
2. Kata dari sana diucapkan maka akan seperti sajadah
terbentang (diberi selubung yang hanya orang itu yang bisa
melepaskannya) jika orangnya sudah keterlaluan.
9. Jika dihunus :
1. Kudu Ono Gawe / Kudu Entuk Gawe (Harus ada yang dikerjakan).
2. Siapa yang berani menghunus pusaka ini maka harus berani
untuk diajak ma'rifatullah dengan ilmu-ilmu gaib.
10. Warangkanya :
Pusaka ini warangkanya harus diberi selongsong emas (lambang
kemuliaan).
KARYA BUDAYA NUSANTARA
7 SENJATA PUSAKA INDONESIA YANG MELEGENDA / MACAM MACAM PUSAKA
1. Keris Mpu gandring
Keris pusaka legendaris yang terkenal
dalam riwayat pendirian kerajaan Singhasari. Pedang ini ditempa oleh Mpu
Gandring, seorang pandai besi yang sangat sakti atas pesanan Ken Arok.
Ken Arok meminta agar keris tersebut selesai dalam 1 malam saja. Karena
kesaktiaannya, keris berhasil diselesaikan dalam satu malam. Tapi ketika
Mpu Gandring tengah membuat sarung keris, Ken Arok tiba-tiba datang
karena menurut dia waktunya telah 1 hari. Mpu Gandring ditusuk Ken Arok
karena dianggap tidak menepati janji untuk menyelesaikan keris dalam
waktu 1 malam. Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan
bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.Dalam
perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan
elit kerajaan Singhasari dengan korban Tunggul Ametung, Kebo Ijo, Ken
Arok, Anusapati, Tohjaya.
2. Keris kyai condong campur
Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam legenda dan folklor.
Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur.
Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya sedang dengan kembang kacang,
satu lambe gajah, satu sogokan di depan dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah,
sogokan belakang tidak ada. Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an.
Konon keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mpu. Bahan kerisnya diambil dari
berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini menjadi keris pusaka yang sangat ampuh tetapi memiliki watak
yang jahat.
3. Keris kyai setan kober
Keris ini sama legendarisnya dengan Keris Mpu Gandring. Berapa luk masih belum diketahui,
tapi kalo menurut kula keris ini lurus tanpa luk, ciri khas keris yg dipakai dalam perang.
Pembuatnya tidak diketahui secara pasti karena tercampur dg tahayul yg tidak jelas.
Pemegang keris ini adalah Adipati dari Kadipaten Jipang Panolang yang juga sangat legendaris, Arya
Penangsang.
Keris ini konon, bila dicabut dari warangkanya akan menimbulkan sugesti yang hebat bagi orang2 disekitarnya.
Sugesti yg berbentuk angin ribut seperti setan2 yg berkejaran.
Arya Penangsang sendiri dikenal memiliki ilmu kebal.
Musuh sepadan keris ini adalah tombak kyai Plered yg juga melegenda.
Sewaktu konflik melawan Penangsang, Adipati Hadiwijaya (joko tingkir) mengutus Danang Sutowijoyo
untuk menantang Penangsang di bukit Menoreh dan membekalinya dg tombak keramat tsb.
Hadiwijaya juga dikenal ahli strategi. Beliau tahu kalau Penangsang mempunyai kuda jantan jenius
bernama Gagak Rimang. Kuda ini seperti memiliki koneksi batin dg Penangsang.
Kemanapun pengendara berpikir, kesana juga Gagak Rimang. Tanpa harus dikendalikan dengan tali kekang.
Untuk mengatasi masalah ini, Hadiwijaya menyuruh Danang menantang Penangsang disaat musim
kimpoi kuda dan menyuruh Danang memakai kuda betina. Strategi lainnya, Danang disuruh datang terlebih dahulu
dan mengambil posisi diatas bukit.
Pada hari H, Danang yg berada dilereng bagian atas terlebih dahulu. Ketika Penangsang datang,
kudanya yang secara alami berada dipuncak birahi melihat kuda betina tunggangan Danang.
Hal ini membuat sang kuda tak terkendali sehingga dg mudah Danang menusukkan tombak kyai Plered ke perut Arya
Penangsang. Tombak bertuah ini berhasil merobek badan kebal Penangsang mengakibatkan ususnya terburai.
Walaupun mengalami critical injured seperti ini, Arya Penangsang kembali tegak berdiri dan menguntaikan
ususnya sendiri ke gagang keris dan berlari mendekati Danang. Ketika dekat, Aryo Penangsang
draw his blade. Sayang, Aryo Penangsang lupa kalau ada ususnya sendiri disitu, ketika keris tercabut justru memutus usus tsb.
Dan berakhirlah riwayat adipati gagah ini dg cara yg luar biasa.
Hadiwijaya yg melihat semua ini menjadi kagum, dan menyuruh Danang bila menikah nanti meniru sikap gagah Aryo Penangsang.
Danang Sutowijoyo melakukan wejangan tersebut dan untaian usus di gagang keris diganti dengan
untaian kembang melati. Tradisi yg dipertahankan hingga sekarang.
4. Keris kyai sengkelat
Kyai Sengkelat adalah keris pusaka luk
tiga belas yang diciptakan pada jaman Majapahit (1466 – 1478), yaitu
pada masa pemerintahan Prabu Kertabhumi (Brawijaya V) karya Mpu Supa
Mandagri.
Mpu Supa adalah salah satu santri
Sunan Ampel. Konon bahan untuk membuat Kyai Sengkelat adalah cis, sebuah
besi runcing untuk menggiring onta. Konon, besi itu didapat Sunan Ampel
ketika sedang bermunajat. Ketika ditanya besi itu berasal darimana,
dijawab lah bahwa besi itu milik Muhammad saw. Maka diberikan lah besi
itu kepada Mpu Supa untuk dibuat menjadi sebilah pedang.
Namun sang mpu merasa sayang jika besi
tosan aji ini dijadikan pedang, maka dibuatlah menjadi sebilah keris
luk tiga belas dan diberi nama Kyai Sengkelat. Setelah selesai,
diserahkannya kepada Sunan Ampel. Sang Sunan menjadi kecewa karena tidak
sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Menurutnya, keris merupakan
budaya Jawa yang berbau Hindu, seharusnya besi itu dijadikan pedang yang
lebih cocok dengan budaya Arab, tempat asal agama Islam. Maka oleh
Sunan Ampel disarankan agar Kyai Sengkelat diserahkan kepada Prabu
Brawijaya V.
Ketika Prabu Brawijaya V menerima
keris tersebut, sang Prabu menjadi sangat kagum akan kehebatan keris
Kyai Sengkelat. Dan akhirnya keris tersebut menjadi salah satu piyandel
(maskot) kerajaan dan diberi gelar Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai
tempat khusus dalam gudang pusaka keraton.
Pusaka baru itu menjadi sangat
terkenal sehingga menarik perhatian Adipati Blambangan. Adipati ini
memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencuri pusaka tersebut demi
kejayaan Blambangan, dan berhasil. Mpu Supa yang telah mengabdi pada
kerajaan Majapahit diberi tugas untuk mencari dan membawa kembali pusaka
tersebut ke Majapahit. Dalam menjalankan tugasnya, sang Mpu menyamar
sebagai seorang pandai besi yang membuat berbagai alat pertanian dan
mengganti namanya menjadi Ki Nambang.
Di samping pandai membuat alat
pertanian, beliau juga membuat tombak, pedang dan keris yang kemudian
dipamerkan di tempat-tempat keramaian, di Blambangan. Seketika pameran
tersebut memancing perhatian banyak orang. Banyak sekali pesanan datang
dari para pejabat kadipaten Blambangan. Termasuk patih Adipati
Blambangan yang memesan Keris Carangsoka.
Akhirnya sang adipati Blambangan
menyaksikan keris ciptaan Ki Nambang, sebilah keris Carangsoka yang
sangat bagus dan ampuh. Ketika ditusukkan ke pohon pisang, seketika itu
seluruh daun pisang menjadi layu. Karenanya sang mpu di undang untuk
menghadap ke kadipaten guna membicarakan suatu hal yang rahasia dengan
alasan agar percikan bunga api besi bahan kerisnya, tidak menjadi
bencana bagi rakyat Blambangan.
Ternyata setelah Ki Nambang datang
menghadap, didapatnya tugas untuk membuat “putran” atau tiruan Kangjeng
Kyai Puworo (Keris Sengkelat). Ki Nambang dengan siasatnya meminta
disediakan perahu untuk membuat tiruan Kyai Sengkelat dengan alasan
percikan bunga api besi bahan kerisnya tidak menimbulkan bencana bagi
rakyat Blambangan.
Singkat cerita, akhirnya rencana
mendapatkan kembali keris pusaka Majapahit itu berhasil tanpa harus
menimbulkan kecurigaan dan pertumpahan darah. Malah Ki Nambang akhirnya
dianugerahi seorang putri kadipaten yang bernama Dewi Lara Upas, adik
dari Adipati Blambangan itu sendiri. Serta mendapatkan gelar
kebangsawanan sebagai Kangjeng Pangeran berikut tanah perdikan di Desa
Pitrang. Maka namanya pun berubah menjadi Kangjeng Pangeran Pitrang yang
bekerja sebagai mpu kadipaten Blambangan.
Sang Mpu yang berhasil melaksanakan
tugas selalu mencari cara agar dapat kembali ke Majapahit. Ketika
kesempatan itu tiba maka beliau pun segera kembali ke Majapahit dan
meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Sebelum pergi, beliau
meninggalkan pesan kepada sang istri bahwa kelak jika anak mereka lahir
laki-laki agar diberi nama Joko Suro, serta meninggalkan besi bahan
membuat keris.
Lima belas tahun kemudian setelah Mpu
Pitrang meninggalkan Blambangan, datang lah seorang pemuda yang mengaku
sebagai anak mpu Supa. Ketika ditanya, ia mengaku bernama Joko Suro. Mpu
meminta bukti berupa besi bahan membuat keris. Namun ketika diserahkan
oleh Joko Suro, besi bahan itu telah menjadi sebilah keris. Ternyata
selama dalam perjalanan mencari ayahandanya, besi itu oleh Joko Suro
dipijit-pijit dan ditarik olehnya hingga menjadi sebilah keris kecil.
Maka keris itu pun dinamakan Keris Kyai Bethok yang mempunyai keampuhan
menyingkirkan niat jahat.
5. Keris kyai carubuk
Dalam satu legenda dikisahkan Sunan
Kalijaga meminta tolong untuk dibuatkan keris coten-sembelih (pegangan
lebai untuk menyembelih kambing). Lalu oleh beliau diberikan calon besi
yang ukurannya sebesar biji asam jawa. Mengetahui besarnya calon besi
tersebut, Empu Supa sedikit terkejut. Ia berkata besi ini bobotnya berat
sekali, tak seimbang dengan besar wujudnya dan tidak yakin apakah cukup
untuk dibuat keris. Lalu Sunan Kalijaga berkata kalau besi itu tidak
hanya sebesar biji asam jawa tetapi besarnya seperti gunung. Karena
ampuh perkataan Sunan Kalijaga, pada waktu itu juga besi menjelma
sebesar gunung.Hati empu Supa
menjadi gugup, karena mengetahui bahwa Sunan Kalijaga memang benar-benar
wali yang dikasihi oleh Pencipta Kehidupan, yang bebas mencipta apapun.
Lantaran itu, empu Supa berlutut dan takut. Ringkas cerita, besipun
kemudian dikerjakan. Tidak lama, jadilah keris, kemudian diserahkan
kepada Sunan Kalijaga. Akan tetapi anehnya begitu melihat bentuknya,
seketika juga Sunan Kalijaga menjadi kaget, sampai beberapa saat tidak
dapat berbicara karena kagum dan tersentuh perasaannya, karena hasil
kejadian keris itu berbeda jauh sekali dengan yang dimaksudkan. Maksud
semula untuk dijadikan pegangan lebai, ternyata yang dihasilkan keris
Jawa (baca Nusantara) asli Majapahit, luk tujuhbelas. Sebenarnya, begitu
mengetahui keindahan keris, perasaan Sunan Kalijaga agak tersentuh,
oleh karena itu mengamatinya sempai puas tidak bosan-bosannya. Kemudian
ia berkata sambil tertawa dan memuji keindahan keris itu.Lalu
Empu Supa diberi lagi besi yang ukurannya sebesar kemiri. Setelah
dikerjakan, jadilah sebilah keris mirip pedang suduk (seperti golok atau
belati). Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkan sunan Kalijaga
sangat senang hatinya. keris itu disebut Kyai Carubuk. keris kyai
carubuk ini akhirnya menjadi pusaka sultan hadiwijaya, bahkan sanggup
mengalahkan keris setan kober milik arya penangsang ketika pesuruh arya
penangsang melakukan percobaan pembunuhan pada sultan hadiwijaya dengan
memakai keris setan kober
6. Tombak kyai plered
tombak sepanjang 3.5 meter ini
merupakan senjata pusaka milik Kraton Ngayugyakarta Hadiningrat
(Yogyakarta) dijamasi setiap setahun sekali saat bulan Syura. senjata
ini merupakan pegangan Raja Mataram Pertama yang bernama Panembahan
Senapati (Nama Asli: Danang Sutawijaya) dan digunakan untuk mengalahkan
Bupati Jipang Arya Penangsang dalam perang tanding di pinggir Bengawan
Solo.
7. Tombak baru klinting
menurut legenda merupakan titisan dari
Naga Baru Klinting yang dihukum ayahnya (Ki Ageng MAngir Wanabaya)
karena gagal melingkari gunung merapi.
aslinya senjata berujud tombak ini
sebelumnya adalah pusaka milik Ki Ageng Mangir Wanabaya yang memberontak
kepada panembahan Senopati. karena keampuhan senjata ini, panembahan
Senapati terpaksa mengutus Putrinya Nyi Ageng Pembayun untuk mengelabuhi
Ki Ageng Mangir. saat ini tombak ini tersimpan di Kraton Ngayugyakarta
Hadiningrat (Yogyakarta) sebagai senjata pusaka pendamping tombK Kanjeng
Kyai Plered.
SALAM BUDAYA,,,
KERIS PUSAKA WARISAN NUSANTARA
PEMBUATAN KERIS PUSAKA NUSANTARA&
BUDAYA MENUMBUHKAN BUDI PEKERTI
Pengetahuan tentang empu keris dan kehidupannya pada jaman dahulu yang
mungkin tidak disadari sepenuhnya oleh orang-orang pada jaman sekarang
sebagai berikut :
1. Profesi sebagai seorang empu keris tidak seperti yang dipikirkan oleh manusia jaman sekarang bahwa seorang empu perkerisan adalah sama dengan seorang pandai besi atau pengrajin keris.
Seorang empu keris jaman dulu sama sekali tidak dapat disamakan dengan itu. Disamakan dengan pengrajin benda-benda senjata saja tidak bisa, apalagi disamakan dengan seorang pandai besi atau pengrajin yang membuat alat-alat pertanian dan perlengkapan memasak. Keris-keris hasil karya mereka pun tidak dapat disamakan dengan golok, pisau, kapak, arit, atau jenis senjata lain. Seorang empu keris juga tidak dapat disamakan dengan pedagang dan pengrajin keris jaman sekarang, juga tidak dapat disamakan dengan praktisi paranormal dan praktisi ilmu gaib jaman sekarang.
Dalam pembuatan keris-kerisnya empu keris jaman dulu mendatangkan gaib keris jenis wahyu, karena selain bisa dipastikan bahwa gaib kerisnya itu adalah dari golongan yang baik, juga supaya perpaduan antara wahyu dewa yang sudah ada pada diri si pemilik keris dengan gaib wahyu dari kerisnya bisa menghasilkan suatu sinergi kegaiban yang selaras dan berlipat-lipat ganda kekuatan pengaruhnya. Dengan keris buatannya itu si empu keris memadukan kinerja wahyu dewa yang ada pada diri seseorang dengan wahyu gaib keris buatannya, suatu tindakan spiritual yang sangat tinggi yang tidak dapat dicapai kebanyakan manusia jaman sekarang yang hanya sampai pada tahapan kebatinan atau ilmu gaib / khodam saja, yang mampu membuat jimat beserta kegaibannya, tetapi tidak mengetahui ada / tidaknya suatu wahyu pada diri seseorang, apalagi memadukannya.
Itulah sebabnya dalam membuat keris para empu melakukan berbagai proses ritual gaib, yang menurut pandangan awam jaman sekarang dianggap tidak perlu lagi dan para empu keris jaman sekarang pun sudah tidak lagi melakukan yang sedemikian itu. Berbagai proses ritual itu memang suatu keharusan supaya keris yang dihasilkan oleh si empu benar-benar sempurna sebagai pendamping manusia pemiliknya. Berbagai proses ritual tersebut justru dilakukan oleh para empu karena mereka benar-benar menguasai bidangnya dan tercapainya tujuan seperti tertulis di atas, hanya mereka yang menguasai spiritual tingkat tinggi saja yang mampu melakukannya. Jelas sekali bahwa seorang empu keris lebih daripada sekedar seorang pengrajin keris atau seorang pandai besi atau seorang dukun / paranormal jaman sekarang.
2. Seorang empu keris adalah seorang yang secara spiritual keagamaan mendarma-baktikan hidupnya kepada “Tuhan” – nya melalui jalur perkerisan. Jalur perkerisan itu adalah jalan yang ditempuhnya, sama dengan jalan agama, sebagai darma-bakti-nya kepada Tuhan. Dalam perjalanan menjadi seorang empu keris, seseorang harus menguasai pengetahuan agama (agama pada waktu itu) dan ritual keagamaan, kebatinan dan spiritual, yang kemudian dituangkan dalam bentuk keris.
Derajat seorang empu keris dalam dunia keagamaan sangat dihormati setingkat dengan seorang pemuka agama, seorang brahmana atau seorang panembahan. Seorang empu keris juga kerap diminta untuk memimpin ritual yang mirip dengan ritual keagamaan, misalnya ritual bersih desa, selametan, syukuran, ruwatan sengkolo, pembersihan dan pemberkatan pembukaan lahan baru, pengangkatan pejabat / pembesar kerajaan / kadipaten / kabupaten, dsb. Seringkali seorang empu keris juga menjadi tempat bertanya bagi rakyat bahkan raja mengenai permasalahan kehidupan, kearifan keagamaan, bahkan mengenai aspek kenegaraan dan suksesi pemerintahan.
Sesuai kepercayaan keagamaan pada masa itu sebuah keris yang diterima langsung dari seorang empu keris juga dianggap sebagai 'berkah' dan perkenan Dewa bagi si penerima keris. Itulah sebabnya keris-keris yang diterima langsung dari seorang empu keris akan menjadi pusaka bagi si penerima keris dan akan sangat dipelihara dan dijaga olehnya, bahkan akan 'dikeramatkan', lebih daripada sekedar jimat dan senjata, karena sebuah keris adalah bentuk "restu Tuhan" dan berisi doa-doa keselamatan dan kesejahteran dari seorang spiritualis dan pemuka agama untuk si pemilik keris, selain karena keris itu juga melambangkan kehormatan pemiliknya.
3. Seorang empu keris adalah seorang yang sudah mandito, sama dengan seorang brahmana atau panembahan (walaupun mungkin umurnya masih muda). Dia tetap membutuhkan materi duniawi, terutama untuk istri dan anak-anaknya, tetapi secara pribadi tidak memiliki pamrih atas kekayaan. Justru pamrih atas kekayaan itu akan menjadi penghambat pekerjaannya, karena dia harus selalu menekuni berbagai laku prihatin dan tirakat untuk dapat terus berkarya. Bahkan mungkin seumur hidupnya sebagai seorang empu keris, dia sama sekali tidak pernah menikmati kekayaannya, karena harus selalu menjalani laku prihatin dan tirakat untuk menjaga spiritualitasnya. Mungkin satu-satunya yang dia nikmati adalah rasa bangga, bahagia, rasa terima kasih, penghormatan dan penghargaan dari seseorang yang keris pesanannya telah selesai dibuat dan telah diserahkan kepadanya.
Seorang empu keris tetap membutuhkan materi duniawi, terutama untuk istri dan anak-anaknya, tetapi secara pribadi tidak memiliki pamrih atas kekayaan. Empu-empu keris ternama, yang pesanan kerisnya banyak berasal dari seorang raja, pembesar kerajaan dan para bangsawan, dan orang-orang kaya, mereka tidak memasang tarif atau harga, tetapi setelah keris pesanannya selesai dibuat dan diserahkan kepada pemesannya, biasanya sang empu mendapatkan penghargaan berupa materi yang banyak, bahkan juga dianugerahi gelar kebangsawanan dan jabatan kepala daerah atau kekuasaan atas tanah dan wilayah yang luas yang diberikan kepadanya. Walaupun mendapatkan imbalan berlimpah, sang empu keris dan keluarganya juga tidak hidup bermewah-mewah. Biasanya anak-anaknya pun akan meneladani kehidupan ayahnya, bersama cantrik-cantrik yang lain membantu dan mendampingi sang empu dalam pembuatan keris berikut laku prihatin dan tirakatnya. Biasanya mereka menjadi keluarga yang sangat religius dan menjadi panutan banyak orang.
4. Tidak seperti orang jaman sekarang dalam membuat sebuah jimat, yang seringkali hanya dibutuhkan bacaan amalan / mantra saja dan sesaji kembang atau minyak, pembuatan keris lebih daripada itu. Dan walaupun ada juga keris-keris yang dibuat secara masal, terutama pesanan dari kerajaan, kadipaten dan kabupaten untuk keseragaman senjata tingkatan prajurit (biasanya jenis tombak) dan keris-keris yang untuk rakyat umum, tetap saja laku ritualnya dilakukan secara khusus, apalagi untuk membuat keris yang bersifat pesanan individu. Itu adalah bentuk tanggung jawab moral sang empu supaya keris-keris buatannya memiliki tuah yang baik bagi pemiliknya.
Tidak ada kata pasrah kepada Tuhan dalam proses pembuatan keris dan dalam mendatangkan gaib keris, karena harus sesuai dengan orang yang akan menjadi pemiliknya. Semua persyaratan dan daya upaya dilakukan supaya hasilnya sesuai dengan tujuannya. Itulah yang disebut laku. Itu adalah wujud tanggung jawab moral dari sang empu. Karena itu dalam satu pesanan keris yang bersifat khusus biasanya oleh sang empu tidak hanya dibuat satu keris, minimal dibuat dua. Dari kedua keris itu akan dipilih salah satu yang paling cocok dengan karakter si pemesan. Sedangkan yang satunya lagi akan diberikannya kepada orang lain yang dianggapnya sesuai dengan karakter keris tersebut, setelah dilakukan pembedaan pada kerisnya, tentunya.
5. Bentuk keris, karakter gaib keris dan tingkat kesaktiannya selalu disesuaikan dengan status, karakter dan kehidupan pemiliknya. Mengenai kelengkapan dan kemewahan keris adalah tergantung akan diberikan kepada siapa keris itu nantinya. Selain kesanggupan untuk membayar biaya pembuatan keris, status pribadi si pemilik keris di masyarakat itulah yang menentukan kepantasan keris yang akan dia kenakan. Semakin tinggi status duniawi sang pemilik keris, maka akan semakin lengkap dan mewah hiasan kerisnya.
Contoh :
- Sepasang keris Nagasasra dan Sabuk Inten memiliki hiasan dan kelengkapan aksesoris emas dan intan yang mahal dan mewah, memiliki tingkat kesaktian yang tinggi, dan tuahnya melingkupi area kekuasaan kerajaan, karena sejak awal pembuatannya keris-keris tersebut memang ditujukan bukan hanya akan menjadi sebuah pusaka andalan sebuah kerajaan, tetapi juga akan menjadi lambang kebesaran sebuah keraton, sehingga bukan hanya harus sakti, tetapi juga harus mewah dan berwibawa dan berkuasa di wilayahnya.
Penggunaan bahan meteorit dalam bahan keris biasanya akan menimbulkan gambar / motif pada badan keris yang disebut pamor keris. Tetapi penggunaan bahan meteorit dalam pembuatan keris Nagasasra sama sekali tidak menimbulkan motif pamor. Satu-satunya gambar yang ada pada badan kerisnya adalah gambar naga yang terbuat dari emas. Begitu juga penggunaan bahan meteorit dalam pembuatan keris Sengkelat yang sama sekali tidak menimbulkan motif pamor, karena keris tersebut keleng, hitam gelap tidak berpamor. Ini juga adalah salah satu keistimewaan teknis penempaan logam sang empu pembuat kerisnya.
Sepasang keris Nagasasra - Sabuk Inten dan keris Sengkelat adalah hasil karya yang luar biasa, sebuah maha karya dalam dunia perkerisan. Keris-keris tersebut mendapatkan banyak pujian dan pengakuan dari dunia perkerisan dan banyak orang yang ingin memilikinya, sehingga banyak dibuat tiruannya.
- Keris Sengkelat, sebuah keris yang sangat indah bentuknya dan sangat tinggi kualitas tempaan logamnya, tetapi sangat sederhana dan sama sekali tidak memiliki aksesoris mewah dan hitam gelap tidak berpamor (keleng), tetapi lebih sakti daripada sepasang keris Nagasasra dan Sabuk Inten. Sesuai karakter kerisnya, keris ini ditujukan untuk seseorang yang berwatak ksatria, aktif membela kebenaran dan menolong orang-orang yang tertindas. Bahkan bila keris-keris lain sudah tidak mampu lagi bertindak, maka keris ini selalu siap sedia kapan saja diperlukan oleh sang ksatria untuk bertindak.
Keris-keris yang ditujukan untuk digunakan oleh seorang ksatria pilihan, biasanya dibuat khusus dari bahan-bahan pilihan dan bentuknya indah sesuai penghormatan sang empu pada watak ksatrianya, tetapi tidak mempunyai hiasan-hiasan mewah pada badan kerisnya maupun sarungnya. Biasanya kesaktian keris tersebut lebih tinggi daripada kesaktian rata-rata keris, berguna untuk mengalahkan kesaktian lawan-lawannya dan untuk menandingi kesaktian pusaka yang disalahgunakan untuk kejahatan dan kezaliman.
Biasanya, seorang empu keris, ketika sedang tidak sibuk mengerjakan pesanan keris, mereka membuat sebuah keris, yang kemudian setelah selesai pembuatannya akan disimpannya sendiri. Ke dalam keris itu dituangkannya isi hatinya, doa-doa keselamatan, kesejahteraan dan perlindungan untuk orang-orang yang lemah dan tertindas. Walaupun sederhana tanpa hiasan mewah, tetapi bentuk kerisnya akan dibuat indah dan berisi kesaktian gaib yang tinggi. Suatu hari ketika telah bertemu dengan seorang ksatria yang dia merasa cocok dan berkenan, maka akan diberikannya keris itu kepadanya. Keris-keris jenis ini biasanya akan aktif berinteraksi dengan kebatinan pemiliknya, walaupun kerisnya sedang tidak dikeluarkan dari sarungnya, karena berisi harapan dan doa sang empu keris, supaya keris itu selalu bermanfaat untuk keselamatan dan kesejahteraan banyak orang.
- Karena keris Sengkelat terkenal keindahan dan kesaktiannya, mungkin ada seorang bupati / adipati yang juga memesan sebuah keris berdapur sengkelat kepada seorang empu keris. Jika si pemesan itu dalam kesehariannya tidak aktif membela kebenaran, menolong orang yang tertindas, maka sifat orang itu tidak sesuai dengan watak keris sengkelat. Sang empu yang mengetahui karakter si pemesan tersebut tidak akan mendatangkan gaib keris yang berkarakter sama dengan gaib keris sengkelat.
Supaya sesuai dengan karakter pemiliknya, maka mungkin yang kemudian didatangkannya adalah gaib keris yang berkarakter sama dengan keris pulanggeni atau singa barong, untuk kebangsawanan. Dengan demikian walaupun kerisnya sakti dan berdapur sengkelat, tetapi watak kerisnya tidak sejalan dengan watak keris sengkelat. Lagipula, mungkin kemudian keris berdapur sengkelat tersebut akan diberi banyak hiasan mewah sesuai status si pemesan, yang jelas akan tidak sejalan dengan kesederhanaan watak keris sengkelat.
- Keris-keris yang khusus dibuat untuk seorang raja, adipati atau bupati, pasti mewah dan sakti dan tuahnya selalu terkait dengan wibawa kekuasaan, karena seorang kepala pemerintahan harus berwibawa dan harus senantiasa mengayomi dan melindungi orang-orang di wilayah kekuasaannya.
- Seorang senopati atau panglima perang, walaupun memiliki banyak kekayaan sesuai status dan jabatannya, tetapi tidak selalu hidup mewah. Hidup mereka keras dan disiplin, penuh tanggung jawab. Mungkin hidup mereka penuh dengan peperangan dan pertarungan. Sesuai karakter dan kehidupan mereka, maka keris-keris yang diperuntukkan bagi mereka biasanya adalah keris-keris sakti, berbiaya tinggi karena dibuat dari bahan-bahan yang baik untuk keris tarung, dan memiliki simbol-simbol sebagai tanda status mereka di kerajaan, tetapi bentuknya sederhana, dan sekalipun juga memiliki kelengkapan mewah pada kerisnya, tetapi tidak semewah keris-keris untuk pembesar lain.
- Berbeda dengan keris-keris untuk para saudagar / orang-orang kaya dan pejabat / pembesar yang sering menjadi “tikus kantor” dan menggerogoti wibawa dan harta kerajaan. Sesuai pesanan mereka, keris-keris untuk mereka biasanya penuh dengan hiasan mewah, karena disesuaikan dengan pemakainya yang biasanya mengagungkan statusnya di masyarakat dan menonjolkan kekayaan dan kemewahan. Keris-keris untuk mereka biasanya dibuat dari bahan yang bagus dan dibuat mewah, meliputi badan keris yang berkinatah emas, sarung keris dari jenis kayu yang mahal dan diselimuti pendok emas, gagang keris dengan mendak dan salut berbalut emas dan intan dan ganja keris berkinatah emas, sehingga walaupun tidak dikeluarkan dari sarungnya, kemewahan kerisnya tampak jelas terlihat dari luar.
Keris-keris untuk mereka tingkat kesaktiannya relatif lebih rendah daripada keris yang diperuntukkan untuk seorang ksatria atau senopati / panglima perang, tetapi cukup sakti karena disesuaikan juga dengan tingkat kesaktian yang diperlukan untuk menjaga kewibawaan mereka dan untuk melindungi mereka dari serangan gaib yang mungkin ditujukan kepada mereka, dan tetap lebih sakti daripada keris-keris yang diperuntukkan untuk prajurit dan rakyat kebanyakan.
- Keris untuk rakyat biasa. Biasanya bentuknya sederhana dan tidak memiliki hiasan-hiasan yang mewah, sesuai budaya dan kebiasaan mereka untuk merendahkan hati. Biasanya keris-keris untuk mereka dibuat masal, sehingga biaya pembuatannya menjadi rendah dan harganya terjangkau untuk rakyat umum. Sesuai pemiliknya, biasanya tuah utama keris-keris tersebut bukan untuk kesaktian, tetapi untuk kerejekian, kesuburan dan ketentraman keluarga.
- Keris-keris pribadi sang empu keris, keris untuk seorang panembahan dan keris untuk raja atau keluarga raja yang sudah mandito. Biasanya bentuknya sederhana dan tidak memiliki hiasan-hiasan yang mewah, tetapi sakti. Sesuai kondisi kebatinan pemiliknya, biasanya tuah utama keris-keris tersebut bukan untuk kesaktian, tetapi untuk kharisma pengayoman dan kesepuhan, auranya teduh dan tidak angker, tetapi pasti sakti karena berguna untuk melindungi rakyat dan orang-orang yang berlindung kepada mereka (juga supaya sebanding dengan panembahan itu sendiri yang biasanya juga sakti).
- Keris-keris tua berdapur Banyak Angrem.
Keris-keris tua berdapur Banyak Angrem adalah jenis-jenis pusaka yang sangat sederhana bentuk dan modelnya dan sejak dulu sampai sekarang tidak banyak mendapatkan sentuhan variasi di dalam pembuatannya. Karena kesederhanaannya itu tidak banyak orang yang memberikan perhatian atau keinginan untuk memilikinya.
Tetapi satu hal yang tidak diketahui oleh banyak orang adalah bahwa keris-keris tua berdapur banyak angrem ternyata memiliki keistimewaan dan kekuatan kegaiban yang jauh lebih baik daripada keris-keris atau pun pusaka-pusaka jenis lain yang umum.
Pada awal pembuatannya, keris-keris banyak angrem biasanya menjadi pusaka pribadi seorang empu keris / panembahan / pemuka kerohanian, tetapi banyak juga yang kemudian diberikan kepada raja-raja dan orang-orang yang sedang berkuasa untuk keteduhan dan pengayoman moral. Tetapi karena bentuknya yang sederhana dan ketidaktahuan manusia akan manfaatnya, banyak jenis keris itu yang diterlantarkan, tidak diinginkan dan / atau diberikan kepada orang lain, sehingga hilang dari daftar perbendaharaan pusaka.
Gaib dari keris-keris banyak angrem memiliki sifat karakter yang mirip dengan sifat karakter gaib mustika keong buntet dan kegaiban di dalam perkutut majapahit. Keris-keris banyak angrem bisa memberikan tuah apa saja yang bisa diberikan oleh keris-keris dan pusaka lain, tuah-tuah untuk kesaktian, keselamatan, wibawa kekuasaan, kerejekian, pengasihan, pengobatan gaib, keilmuan, kesepuhan, pengayoman dan banyak macam kegaiban lain sesuai yang diinginkan oleh pemiliknya (banyak fungsinya).
Gaib di dalam keris-keris banyak angrem bila sudah cocok dengan manusia pemiliknya atau pembawanya, akan menyelaraskan dirinya dan membantu setiap usaha / aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut, apalagi bila orang tersebut menunjukkan rasa sayang dan merawatnya dan dapat mengsugesti sang gaib keris untuk membantunya.
Gaib di dalam keris-keris banyak angrem berkarakter seperti Dewa Semar, yaitu berwatak keras dan berwibawa, tetapi bersifat mengayomi seperti orang tua, sehingga sifat wataknya serupa dengan keris tindih, dan mampu meredam gangguan / keanehan gaib dari jimat, pusaka atau gaib-gaib lain di sekitarnya. Tuah dari keris-keris ini juga melunturkan (meredam) ilmu kesaktian dan jimat / pusaka yang bersifat agresif dan menonjolkan kegagahan.
1. Profesi sebagai seorang empu keris tidak seperti yang dipikirkan oleh manusia jaman sekarang bahwa seorang empu perkerisan adalah sama dengan seorang pandai besi atau pengrajin keris.
Seorang empu keris jaman dulu sama sekali tidak dapat disamakan dengan itu. Disamakan dengan pengrajin benda-benda senjata saja tidak bisa, apalagi disamakan dengan seorang pandai besi atau pengrajin yang membuat alat-alat pertanian dan perlengkapan memasak. Keris-keris hasil karya mereka pun tidak dapat disamakan dengan golok, pisau, kapak, arit, atau jenis senjata lain. Seorang empu keris juga tidak dapat disamakan dengan pedagang dan pengrajin keris jaman sekarang, juga tidak dapat disamakan dengan praktisi paranormal dan praktisi ilmu gaib jaman sekarang.
Dalam pembuatan keris-kerisnya empu keris jaman dulu mendatangkan gaib keris jenis wahyu, karena selain bisa dipastikan bahwa gaib kerisnya itu adalah dari golongan yang baik, juga supaya perpaduan antara wahyu dewa yang sudah ada pada diri si pemilik keris dengan gaib wahyu dari kerisnya bisa menghasilkan suatu sinergi kegaiban yang selaras dan berlipat-lipat ganda kekuatan pengaruhnya. Dengan keris buatannya itu si empu keris memadukan kinerja wahyu dewa yang ada pada diri seseorang dengan wahyu gaib keris buatannya, suatu tindakan spiritual yang sangat tinggi yang tidak dapat dicapai kebanyakan manusia jaman sekarang yang hanya sampai pada tahapan kebatinan atau ilmu gaib / khodam saja, yang mampu membuat jimat beserta kegaibannya, tetapi tidak mengetahui ada / tidaknya suatu wahyu pada diri seseorang, apalagi memadukannya.
Itulah sebabnya dalam membuat keris para empu melakukan berbagai proses ritual gaib, yang menurut pandangan awam jaman sekarang dianggap tidak perlu lagi dan para empu keris jaman sekarang pun sudah tidak lagi melakukan yang sedemikian itu. Berbagai proses ritual itu memang suatu keharusan supaya keris yang dihasilkan oleh si empu benar-benar sempurna sebagai pendamping manusia pemiliknya. Berbagai proses ritual tersebut justru dilakukan oleh para empu karena mereka benar-benar menguasai bidangnya dan tercapainya tujuan seperti tertulis di atas, hanya mereka yang menguasai spiritual tingkat tinggi saja yang mampu melakukannya. Jelas sekali bahwa seorang empu keris lebih daripada sekedar seorang pengrajin keris atau seorang pandai besi atau seorang dukun / paranormal jaman sekarang.
2. Seorang empu keris adalah seorang yang secara spiritual keagamaan mendarma-baktikan hidupnya kepada “Tuhan” – nya melalui jalur perkerisan. Jalur perkerisan itu adalah jalan yang ditempuhnya, sama dengan jalan agama, sebagai darma-bakti-nya kepada Tuhan. Dalam perjalanan menjadi seorang empu keris, seseorang harus menguasai pengetahuan agama (agama pada waktu itu) dan ritual keagamaan, kebatinan dan spiritual, yang kemudian dituangkan dalam bentuk keris.
Derajat seorang empu keris dalam dunia keagamaan sangat dihormati setingkat dengan seorang pemuka agama, seorang brahmana atau seorang panembahan. Seorang empu keris juga kerap diminta untuk memimpin ritual yang mirip dengan ritual keagamaan, misalnya ritual bersih desa, selametan, syukuran, ruwatan sengkolo, pembersihan dan pemberkatan pembukaan lahan baru, pengangkatan pejabat / pembesar kerajaan / kadipaten / kabupaten, dsb. Seringkali seorang empu keris juga menjadi tempat bertanya bagi rakyat bahkan raja mengenai permasalahan kehidupan, kearifan keagamaan, bahkan mengenai aspek kenegaraan dan suksesi pemerintahan.
Sesuai kepercayaan keagamaan pada masa itu sebuah keris yang diterima langsung dari seorang empu keris juga dianggap sebagai 'berkah' dan perkenan Dewa bagi si penerima keris. Itulah sebabnya keris-keris yang diterima langsung dari seorang empu keris akan menjadi pusaka bagi si penerima keris dan akan sangat dipelihara dan dijaga olehnya, bahkan akan 'dikeramatkan', lebih daripada sekedar jimat dan senjata, karena sebuah keris adalah bentuk "restu Tuhan" dan berisi doa-doa keselamatan dan kesejahteran dari seorang spiritualis dan pemuka agama untuk si pemilik keris, selain karena keris itu juga melambangkan kehormatan pemiliknya.
3. Seorang empu keris adalah seorang yang sudah mandito, sama dengan seorang brahmana atau panembahan (walaupun mungkin umurnya masih muda). Dia tetap membutuhkan materi duniawi, terutama untuk istri dan anak-anaknya, tetapi secara pribadi tidak memiliki pamrih atas kekayaan. Justru pamrih atas kekayaan itu akan menjadi penghambat pekerjaannya, karena dia harus selalu menekuni berbagai laku prihatin dan tirakat untuk dapat terus berkarya. Bahkan mungkin seumur hidupnya sebagai seorang empu keris, dia sama sekali tidak pernah menikmati kekayaannya, karena harus selalu menjalani laku prihatin dan tirakat untuk menjaga spiritualitasnya. Mungkin satu-satunya yang dia nikmati adalah rasa bangga, bahagia, rasa terima kasih, penghormatan dan penghargaan dari seseorang yang keris pesanannya telah selesai dibuat dan telah diserahkan kepadanya.
Seorang empu keris tetap membutuhkan materi duniawi, terutama untuk istri dan anak-anaknya, tetapi secara pribadi tidak memiliki pamrih atas kekayaan. Empu-empu keris ternama, yang pesanan kerisnya banyak berasal dari seorang raja, pembesar kerajaan dan para bangsawan, dan orang-orang kaya, mereka tidak memasang tarif atau harga, tetapi setelah keris pesanannya selesai dibuat dan diserahkan kepada pemesannya, biasanya sang empu mendapatkan penghargaan berupa materi yang banyak, bahkan juga dianugerahi gelar kebangsawanan dan jabatan kepala daerah atau kekuasaan atas tanah dan wilayah yang luas yang diberikan kepadanya. Walaupun mendapatkan imbalan berlimpah, sang empu keris dan keluarganya juga tidak hidup bermewah-mewah. Biasanya anak-anaknya pun akan meneladani kehidupan ayahnya, bersama cantrik-cantrik yang lain membantu dan mendampingi sang empu dalam pembuatan keris berikut laku prihatin dan tirakatnya. Biasanya mereka menjadi keluarga yang sangat religius dan menjadi panutan banyak orang.
4. Tidak seperti orang jaman sekarang dalam membuat sebuah jimat, yang seringkali hanya dibutuhkan bacaan amalan / mantra saja dan sesaji kembang atau minyak, pembuatan keris lebih daripada itu. Dan walaupun ada juga keris-keris yang dibuat secara masal, terutama pesanan dari kerajaan, kadipaten dan kabupaten untuk keseragaman senjata tingkatan prajurit (biasanya jenis tombak) dan keris-keris yang untuk rakyat umum, tetap saja laku ritualnya dilakukan secara khusus, apalagi untuk membuat keris yang bersifat pesanan individu. Itu adalah bentuk tanggung jawab moral sang empu supaya keris-keris buatannya memiliki tuah yang baik bagi pemiliknya.
Tidak ada kata pasrah kepada Tuhan dalam proses pembuatan keris dan dalam mendatangkan gaib keris, karena harus sesuai dengan orang yang akan menjadi pemiliknya. Semua persyaratan dan daya upaya dilakukan supaya hasilnya sesuai dengan tujuannya. Itulah yang disebut laku. Itu adalah wujud tanggung jawab moral dari sang empu. Karena itu dalam satu pesanan keris yang bersifat khusus biasanya oleh sang empu tidak hanya dibuat satu keris, minimal dibuat dua. Dari kedua keris itu akan dipilih salah satu yang paling cocok dengan karakter si pemesan. Sedangkan yang satunya lagi akan diberikannya kepada orang lain yang dianggapnya sesuai dengan karakter keris tersebut, setelah dilakukan pembedaan pada kerisnya, tentunya.
5. Bentuk keris, karakter gaib keris dan tingkat kesaktiannya selalu disesuaikan dengan status, karakter dan kehidupan pemiliknya. Mengenai kelengkapan dan kemewahan keris adalah tergantung akan diberikan kepada siapa keris itu nantinya. Selain kesanggupan untuk membayar biaya pembuatan keris, status pribadi si pemilik keris di masyarakat itulah yang menentukan kepantasan keris yang akan dia kenakan. Semakin tinggi status duniawi sang pemilik keris, maka akan semakin lengkap dan mewah hiasan kerisnya.
Contoh :
- Sepasang keris Nagasasra dan Sabuk Inten memiliki hiasan dan kelengkapan aksesoris emas dan intan yang mahal dan mewah, memiliki tingkat kesaktian yang tinggi, dan tuahnya melingkupi area kekuasaan kerajaan, karena sejak awal pembuatannya keris-keris tersebut memang ditujukan bukan hanya akan menjadi sebuah pusaka andalan sebuah kerajaan, tetapi juga akan menjadi lambang kebesaran sebuah keraton, sehingga bukan hanya harus sakti, tetapi juga harus mewah dan berwibawa dan berkuasa di wilayahnya.
Penggunaan bahan meteorit dalam bahan keris biasanya akan menimbulkan gambar / motif pada badan keris yang disebut pamor keris. Tetapi penggunaan bahan meteorit dalam pembuatan keris Nagasasra sama sekali tidak menimbulkan motif pamor. Satu-satunya gambar yang ada pada badan kerisnya adalah gambar naga yang terbuat dari emas. Begitu juga penggunaan bahan meteorit dalam pembuatan keris Sengkelat yang sama sekali tidak menimbulkan motif pamor, karena keris tersebut keleng, hitam gelap tidak berpamor. Ini juga adalah salah satu keistimewaan teknis penempaan logam sang empu pembuat kerisnya.
Sepasang keris Nagasasra - Sabuk Inten dan keris Sengkelat adalah hasil karya yang luar biasa, sebuah maha karya dalam dunia perkerisan. Keris-keris tersebut mendapatkan banyak pujian dan pengakuan dari dunia perkerisan dan banyak orang yang ingin memilikinya, sehingga banyak dibuat tiruannya.
- Keris Sengkelat, sebuah keris yang sangat indah bentuknya dan sangat tinggi kualitas tempaan logamnya, tetapi sangat sederhana dan sama sekali tidak memiliki aksesoris mewah dan hitam gelap tidak berpamor (keleng), tetapi lebih sakti daripada sepasang keris Nagasasra dan Sabuk Inten. Sesuai karakter kerisnya, keris ini ditujukan untuk seseorang yang berwatak ksatria, aktif membela kebenaran dan menolong orang-orang yang tertindas. Bahkan bila keris-keris lain sudah tidak mampu lagi bertindak, maka keris ini selalu siap sedia kapan saja diperlukan oleh sang ksatria untuk bertindak.
Keris-keris yang ditujukan untuk digunakan oleh seorang ksatria pilihan, biasanya dibuat khusus dari bahan-bahan pilihan dan bentuknya indah sesuai penghormatan sang empu pada watak ksatrianya, tetapi tidak mempunyai hiasan-hiasan mewah pada badan kerisnya maupun sarungnya. Biasanya kesaktian keris tersebut lebih tinggi daripada kesaktian rata-rata keris, berguna untuk mengalahkan kesaktian lawan-lawannya dan untuk menandingi kesaktian pusaka yang disalahgunakan untuk kejahatan dan kezaliman.
Biasanya, seorang empu keris, ketika sedang tidak sibuk mengerjakan pesanan keris, mereka membuat sebuah keris, yang kemudian setelah selesai pembuatannya akan disimpannya sendiri. Ke dalam keris itu dituangkannya isi hatinya, doa-doa keselamatan, kesejahteraan dan perlindungan untuk orang-orang yang lemah dan tertindas. Walaupun sederhana tanpa hiasan mewah, tetapi bentuk kerisnya akan dibuat indah dan berisi kesaktian gaib yang tinggi. Suatu hari ketika telah bertemu dengan seorang ksatria yang dia merasa cocok dan berkenan, maka akan diberikannya keris itu kepadanya. Keris-keris jenis ini biasanya akan aktif berinteraksi dengan kebatinan pemiliknya, walaupun kerisnya sedang tidak dikeluarkan dari sarungnya, karena berisi harapan dan doa sang empu keris, supaya keris itu selalu bermanfaat untuk keselamatan dan kesejahteraan banyak orang.
- Karena keris Sengkelat terkenal keindahan dan kesaktiannya, mungkin ada seorang bupati / adipati yang juga memesan sebuah keris berdapur sengkelat kepada seorang empu keris. Jika si pemesan itu dalam kesehariannya tidak aktif membela kebenaran, menolong orang yang tertindas, maka sifat orang itu tidak sesuai dengan watak keris sengkelat. Sang empu yang mengetahui karakter si pemesan tersebut tidak akan mendatangkan gaib keris yang berkarakter sama dengan gaib keris sengkelat.
Supaya sesuai dengan karakter pemiliknya, maka mungkin yang kemudian didatangkannya adalah gaib keris yang berkarakter sama dengan keris pulanggeni atau singa barong, untuk kebangsawanan. Dengan demikian walaupun kerisnya sakti dan berdapur sengkelat, tetapi watak kerisnya tidak sejalan dengan watak keris sengkelat. Lagipula, mungkin kemudian keris berdapur sengkelat tersebut akan diberi banyak hiasan mewah sesuai status si pemesan, yang jelas akan tidak sejalan dengan kesederhanaan watak keris sengkelat.
- Keris-keris yang khusus dibuat untuk seorang raja, adipati atau bupati, pasti mewah dan sakti dan tuahnya selalu terkait dengan wibawa kekuasaan, karena seorang kepala pemerintahan harus berwibawa dan harus senantiasa mengayomi dan melindungi orang-orang di wilayah kekuasaannya.
- Seorang senopati atau panglima perang, walaupun memiliki banyak kekayaan sesuai status dan jabatannya, tetapi tidak selalu hidup mewah. Hidup mereka keras dan disiplin, penuh tanggung jawab. Mungkin hidup mereka penuh dengan peperangan dan pertarungan. Sesuai karakter dan kehidupan mereka, maka keris-keris yang diperuntukkan bagi mereka biasanya adalah keris-keris sakti, berbiaya tinggi karena dibuat dari bahan-bahan yang baik untuk keris tarung, dan memiliki simbol-simbol sebagai tanda status mereka di kerajaan, tetapi bentuknya sederhana, dan sekalipun juga memiliki kelengkapan mewah pada kerisnya, tetapi tidak semewah keris-keris untuk pembesar lain.
- Berbeda dengan keris-keris untuk para saudagar / orang-orang kaya dan pejabat / pembesar yang sering menjadi “tikus kantor” dan menggerogoti wibawa dan harta kerajaan. Sesuai pesanan mereka, keris-keris untuk mereka biasanya penuh dengan hiasan mewah, karena disesuaikan dengan pemakainya yang biasanya mengagungkan statusnya di masyarakat dan menonjolkan kekayaan dan kemewahan. Keris-keris untuk mereka biasanya dibuat dari bahan yang bagus dan dibuat mewah, meliputi badan keris yang berkinatah emas, sarung keris dari jenis kayu yang mahal dan diselimuti pendok emas, gagang keris dengan mendak dan salut berbalut emas dan intan dan ganja keris berkinatah emas, sehingga walaupun tidak dikeluarkan dari sarungnya, kemewahan kerisnya tampak jelas terlihat dari luar.
Keris-keris untuk mereka tingkat kesaktiannya relatif lebih rendah daripada keris yang diperuntukkan untuk seorang ksatria atau senopati / panglima perang, tetapi cukup sakti karena disesuaikan juga dengan tingkat kesaktian yang diperlukan untuk menjaga kewibawaan mereka dan untuk melindungi mereka dari serangan gaib yang mungkin ditujukan kepada mereka, dan tetap lebih sakti daripada keris-keris yang diperuntukkan untuk prajurit dan rakyat kebanyakan.
- Keris untuk rakyat biasa. Biasanya bentuknya sederhana dan tidak memiliki hiasan-hiasan yang mewah, sesuai budaya dan kebiasaan mereka untuk merendahkan hati. Biasanya keris-keris untuk mereka dibuat masal, sehingga biaya pembuatannya menjadi rendah dan harganya terjangkau untuk rakyat umum. Sesuai pemiliknya, biasanya tuah utama keris-keris tersebut bukan untuk kesaktian, tetapi untuk kerejekian, kesuburan dan ketentraman keluarga.
- Keris-keris pribadi sang empu keris, keris untuk seorang panembahan dan keris untuk raja atau keluarga raja yang sudah mandito. Biasanya bentuknya sederhana dan tidak memiliki hiasan-hiasan yang mewah, tetapi sakti. Sesuai kondisi kebatinan pemiliknya, biasanya tuah utama keris-keris tersebut bukan untuk kesaktian, tetapi untuk kharisma pengayoman dan kesepuhan, auranya teduh dan tidak angker, tetapi pasti sakti karena berguna untuk melindungi rakyat dan orang-orang yang berlindung kepada mereka (juga supaya sebanding dengan panembahan itu sendiri yang biasanya juga sakti).
- Keris-keris tua berdapur Banyak Angrem.
Keris-keris tua berdapur Banyak Angrem adalah jenis-jenis pusaka yang sangat sederhana bentuk dan modelnya dan sejak dulu sampai sekarang tidak banyak mendapatkan sentuhan variasi di dalam pembuatannya. Karena kesederhanaannya itu tidak banyak orang yang memberikan perhatian atau keinginan untuk memilikinya.
Tetapi satu hal yang tidak diketahui oleh banyak orang adalah bahwa keris-keris tua berdapur banyak angrem ternyata memiliki keistimewaan dan kekuatan kegaiban yang jauh lebih baik daripada keris-keris atau pun pusaka-pusaka jenis lain yang umum.
Pada awal pembuatannya, keris-keris banyak angrem biasanya menjadi pusaka pribadi seorang empu keris / panembahan / pemuka kerohanian, tetapi banyak juga yang kemudian diberikan kepada raja-raja dan orang-orang yang sedang berkuasa untuk keteduhan dan pengayoman moral. Tetapi karena bentuknya yang sederhana dan ketidaktahuan manusia akan manfaatnya, banyak jenis keris itu yang diterlantarkan, tidak diinginkan dan / atau diberikan kepada orang lain, sehingga hilang dari daftar perbendaharaan pusaka.
Gaib dari keris-keris banyak angrem memiliki sifat karakter yang mirip dengan sifat karakter gaib mustika keong buntet dan kegaiban di dalam perkutut majapahit. Keris-keris banyak angrem bisa memberikan tuah apa saja yang bisa diberikan oleh keris-keris dan pusaka lain, tuah-tuah untuk kesaktian, keselamatan, wibawa kekuasaan, kerejekian, pengasihan, pengobatan gaib, keilmuan, kesepuhan, pengayoman dan banyak macam kegaiban lain sesuai yang diinginkan oleh pemiliknya (banyak fungsinya).
Gaib di dalam keris-keris banyak angrem bila sudah cocok dengan manusia pemiliknya atau pembawanya, akan menyelaraskan dirinya dan membantu setiap usaha / aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut, apalagi bila orang tersebut menunjukkan rasa sayang dan merawatnya dan dapat mengsugesti sang gaib keris untuk membantunya.
Gaib di dalam keris-keris banyak angrem berkarakter seperti Dewa Semar, yaitu berwatak keras dan berwibawa, tetapi bersifat mengayomi seperti orang tua, sehingga sifat wataknya serupa dengan keris tindih, dan mampu meredam gangguan / keanehan gaib dari jimat, pusaka atau gaib-gaib lain di sekitarnya. Tuah dari keris-keris ini juga melunturkan (meredam) ilmu kesaktian dan jimat / pusaka yang bersifat agresif dan menonjolkan kegagahan.
Langganan:
Postingan (Atom)